Renungan Pagi, Senin, 26 Agustus 2024
ORANG SABAR DIKASIHI TUHAN
Bacaan Pagi: Yunus 2:1-10
Renungan: Yakobus 5:7
“”Karena itu, Saudara-saudara, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai mendapat hujan musim gugur dan hujan musim semi.”
Sahabat Kristus,
Suatu hari saya membuat status WhatsApp “Tidak cukup sebutir telur menggantikan kerusakan bunga yang dibuatnya” disertai dua emoji wajah merona tersenyum pada foto sebutir telur ayam yang ada di pot bunga saya. Langsung ada respon seorang mahasiswa: “Sabar Ibu” disertai emoji tangan memohon. Terhadap respon itu, saya bertanya: “Apakah saya belum termasuk pribadi penyabar? Dijawab oleh mahasiswa itu: “Menurut saya sudah Ibu.” Puji Tuhan di hadapan para mahasiswa saya telah menjadi pelaku Firman, menjadi penyabar. Jika saya belum menjadi orang sabar tentu saya tidak memiliki keberanian mengkhotbahkan nas renungan hari ini yang dipesankan melalui Yakobus, saudara Tuhan Yesus: “…bersabarlah sampai kedatangan Tuhan!”
Ayat ini sangat relevan, mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup. Sabar dalam penderitaan yang diperbuat oleh orang-orang kaya dan berkuasa secara duniawi. Yakobus menganalogikan dengan contoh: petani yang menantikan hasil panen. Seorang petani bekerja keras menabur benih, merawat tanah dan tanamannya dan menunggu hujan datang. Ini mencerminkan ketekunan dan kesabaran yang harus kita miliki dalam hidup kita. Hujan musim gugur dan hujan musim semi adalah dua fase penting yang menentukan hasil panen. Sama halnya, ada momen-momen dalam hidup kita yang menentukan masa depan, di dalam proses kehidupan ini kita harus bersabar menunggu waktu Tuhan.
Ayat ini juga menunjuk kepada konteks penantian kedatangan Tuhan atau Maranatha. Yakobus mengingatkan kita untuk tetap bersabar, karena kedatangan Tuhan pasti akan terjadi. Sementara menunggu kedatangan Kristus, kita harus tetap hidup dengan iman, melakukan kebaikan, dan tetap berfokus pada panggilan kita sebagai orang percaya dan lebih khususnya sebagai pemberita Injil Kristus (dosen dan mahasiswa STB HKBP).
Kesabaran sangat penting dalam hubungan antar manusia, baik itu dalam keluarga, di tempat kerja, atau di komunitas. Sama seperti petani yang tidak melihat hasilnya dengan segera, kita juga harus tetap bekerja dengan tekun, percaya bahwa Tuhan akan memberkati usaha kita pada waktu yang tepat. Demikian juga dosen, dalam mengajar mahasiswa dibutuhkan kesabaran. Dosen Kristen bukan hanya melihat pada hasil akhir di dunia ini, tetapi pada janji Tuhan yang kekal sehingga kita dapat melihat penantian sebagai bagian dari perjalanan iman; kita dapat menaruh harapan pada Tuhan, bukan pada waktu atau keadaan, tetapi pada janji-Nya yang pasti.
Pada nas bacaan hari ini, Yunus bersabar mengalami penderitaan tiga hari di perut ikan. Sikap sabarnya dinyatakan dengan berdoa penuh harapan kepada Tuhan Juruselamat maka ia diselamatkan.
Sahabat Kristus,
Sampai kapan kita mesti sabar?
“Orang sabar dikasihi Tuhan.” Kadangkala diucapkan di tengah canda dan tawa dalam interaksi pertemanan. Entah siapa, kita tidak megetahui siapa yang pertama sekali mengucapkan perkataan ini. Ungkapan: “Orang sabar dikasihi Tuhan.” masih berlaku hingga kini. Sebagaimana pengakuan iman Yunus (4:2) bahwa Tuhan adalah “Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia…” Sebagai pengikut Kristus kita diajak untuk memiliki serta memelihara karakter panjang sabar sampai Maranatha.
Demikianlah pesan Firman Tuhan hari ini. Mari kita bawa sebagai oleh-oleh untuk kita bagikan kepada kerabat dan handai taulan. Amin
Oleh: Bvr. Theresnaria Yuliatur Situmorang, S.Psi., M.Psi.