Renungan Pagi Senin, 18 November 2024
Bernyanyi BN. 573 : 1 – 2
Doa pembuka
Ayat bacaan: Ester 6 : 1 – 11
Renungan : 1 Yohanes 4 : 9
“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan ditengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.”
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan: dalam pengantar 1 Yohanes jelas tersirat tentang siapa penulisnya. Dia menulis tentang apa yang didengar, dilihat dan dirabanya. Ini memberikan petunjuk bahwa penulis adalah seorang saksi mata kehidupan Yesus. Lebih lanjut lagi ia mengatakan, “hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya” (1:2-4), ini menandakan bahwa dia pernah bersama dengan Kristus. Dari sini kita dapat melihat bahwa penulis surat ini adalah Yohanes sendiri, yang walupun secara eksplisit tidak dituliskan di dalam kitab ini.
Ditengah kekristenan yang berjuang mempertahankan imannya pada masa teks ini disuarakan, Yohanes melihat ada hal yang harus dijaga dan dipertegas dalam komitmen jemaat sebagai pengikut Kristus. yaitu munculnya antikristus yang mungkin sebagian itu berasal dari tengah-tengah jemaat. Itu sebabnya surat ini dituliskan untuk memperkokoh dan menguatkan pondasi iman mereka sebagai pengikut Kristus. Dari mereka, ada yang meragukan bahkan tidak percaya bahwa Yesus itu adalah anak Allah, Yesus itu hanya manusia biasa yang tidak mungkin bisa menyelamatkan manusia. Bagaimana mungkin Manusia bisa menghapus dosa dan menjadi Juruselamat?.
Bagi mereka, inkarnasi Allah itu tidak masuk akal. Yesus seolah-olah hanya mengambil rupa manusia, sehingga mereka menolak Yesus sebagai Anak Allah. Kaum gnostic juga berpegang pada ajarannya bahwa roh itu baik, sementara tubuh, hakikatnya adalah jahat. Itu sebabnya mereka menolak ajaran bahwa Yesus benar-benar mengalami kematian secara jasmani. Ajaran antikristus ini berusaha mempertahankan keilahian Yesus tetapi mengorbankan kemanusiaan-Nya. Karakteristik antikristus dan ajaran sesat yang menyangkal Yesus sebagai Anak Allah inilah yang dilawan oleh Yohanes dengan menampilkan kekristenan yang benar. Gereja benar-benar berada dalam periode kritis, karena itu harus diingatkan supaya semua orang-orang beriman tanggap dan waspada akan keseriusan bahaya yang mereka hadapi.
Sebutan “Anak Tunggal Allah”, bukan dalam pengertian genealogis, melainkan bahwa hanya Dialah pengemban mandat Allah untuk menghadirkan pemerintahan Allah bagi umat manusia, yang unik dan satu-satunya. Dia juga menjadi “Penyata “ Allah Bapa. Melalui Yesuslah manusia dapat mengenal Allah dengan benar, sebab Allah yang pada hakikatnya tidak kelihatan itu, kini dapat kita kenal melalui diri Yesus. Ia menyampaikan Firman Allah, menyatakan kehendak-Nya dan melakukan pekerjaan-Nya.
Saudara yang dikasihi Tuhan, Kasih Allah dinyatakan kepada dunia melalui Yesus Kristus. Kasih Tuhan diwujudkan melalui penderitaan di salib, mati menggantikan manusia karena dosa. Kasih dan cintanya menjadi berkat bagi dunia.
Kasih Allah jelas merupakan tindakan bukan hanya emosi. Inti dari kasih Allah tidak dinyatakan dengan kata-kata tetapi dengan tindakan nyata dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal (Yesus kristus). Ini menandakan bahwa kasih Allah itu aktif dan Allah berinisiatif. Kasih ini bukan hanya yang dirasakan, tetapi kasih yang memberikan kehidupan bagi manusia dan seluruh ciptaan-Nya.
Apakah kita semua pelaku kasih ditempat ini? Apakah kasihmu memberikan hidup dan dampak positif, memberikan kenyamanan bagi sesamamu? Bagaimana interaksi bapak ibu dosen dan tenaga kependidikan terhadap sesamanya juga terhadap mahasiswa? Bagaimana interaksi di kelas? Bagaimana relasi diantara sesama mahasiswa? Siapa yang berinisiatif melakukannya? (adik kelasnya atau kakaknya? Atau sekedar mengagumi dari jauh?)
Kasih yang aktif dan inisiatif dari Allah itu artinya Allah tidak menunggu supaya kita mendekat, tetapi Dia memulai dan proaktif dengan mengutus Anaknya membawa kehidupan dan memberi hidup yaitu diri-Nya sendiri. Ini juga menjadi teladan bagi kita bahwa kasih yang sejati adalah kasih yang memberi tanpa menunggu dan mengharapkan balasan. Yesus diutus memberikan kehidupan kepada kita.
Kasih Allah bukan soal perasaan tetapi untuk keselamatan dan kehidupan yang kekal. Allah menginginkan kita memiliki perubahan yang positif bahlan berbeda dari yang lain sebab kasih-Nya telah mengubah kita. Ajaran Yesus tentang mengasihi: “musuh juga harus dikasihi”. Melalui kasih Allah kita dipenuhi dan diberdayakan memilih hidup yang kekal bukan kematian. Kita mengasihi karena Allah sudah lebih dulu mengasihi kita (bnd. 1 Yoh 4:19). Allah sudah memulai dari diri-Nya dan memberikan keteladanan bagi umat-Nya, maka dari itu kita belajar dan bertindak memberikan dukungan bagi sesama kita, bisa dengan cara berbagi, berdiskusi, menggali potensi diri secara bersama-sama, mendukung orang lain dan membawa pengaruh positif bagi yang lain. Totalitas Allah mengasihi dunia dan memberikan kehidupan kekal bagi manusia diselesaikan dalam penderitaanNya di kayu salib. Kemenangan orang percaya ada dalam kebangkitanNya. Selama kita masih hidup dan diberi kesempatan, kita bersama-sama berjuang melanjutkan pekerjaan Allah, dan cinta kasihNya yang tidak pernah mati. Selamat berinisiatif menghadirkan kasih dan kebaikan Allah dalam kehidupan kita. Amin.
Doa Syafaat: Flora Tampubolon
Lagu Pujian mahasiswa
Doa Bapa kami/Berkat:
Oleh “Bvr. Darna Situmorang, M.Pd.K”