Renungan, 19 Sptember 2022, Renungan Mazmur 22:23
Renungan Mazmur 22:23
Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Tentu kita semua tahu, bahwa tokoh Daud adalah seorang Suku Yehudadan merupakan Putra Isai. Daud juga terkenal seorang pemuda pemberani yang membunuh seekor singa, beruang. Ia juga mampu mengalahkan manusia raksasa bangsa Filistin dan yang tak jalah penting adalah bahwa Daud seorang yang dipilih dan di urapi oleh Allah untuk menjadi raja atas bangsa Israel.
Selain itu Daud juga terkenal menuliskan banyak Mazmur dan salah satu Mazmur Daud yang dituliskan yaitu nats renungan kita pada hari ini.
Saudara terkasih dalam Kristus pada nats renungan pagi ini Daud dijelaskan sedang berada dalam situasi dimana penderitaannya telah berakhir (ay 23-33)
Namun bila kita baca pada ayat sebelumnya mulai dari Ay 2- 22 kita ajan mendapati Daud berada dalam situasi menghadapi penderitaan. Daud memohon dan berdoa kepada Tugan untuk bebas dari penderitaannya, dengan menyanyikan pujian bagi Tuhan.
Daud mengalami penderitaan yang luar biasa bahkan hingga ke fisik dan psikis ( aya 13,14,17).
Namun Tuhan melihat,mengetahui dan mengingat semua derap langkah kehidupan orang-orang percaya yang datang kepada Nya dalam segala keluh kesahnya. Tuhan melihat penderitaan Daud ( ay 20). Bahkan Tuhan punya cara tersendiri untuk menyelamatkan mereka yang mengasihiNya (ay 27).
Allah tidak pernah pilih kasih, Allah tak pandang bulu dalam menyelamatkan umat yang mengasihiNya.
Daud dalam penderitaannya tidak menjadikan hal itu menjauh dari Tuhan. Daud tetap teguh dan setia kepada Allah. Daud menyampaikan keluh kesahnya kepada Tuhan juga serta merya memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Hal inilah yang disampaikan oleh firman Tuhan bagi kita hari ini.
Saudara terkasih dalam Yesus Kristus lewat nats renungan Pasal 22: 23 ini ada 2 hal penting yang disampaikan bagi kita
- Memasyhurkan dalam KBBI artinya adalah menyiarkan kemana mana.
- Memuji yang artinya melahirkan kekaguman dan pengharapan kepada sesuatu.
Daud telah mengalami pertolongan Tuhanyang ajaib. Tuhan tak memandang hina atau merasa jijik atas kesengsaraan yang dialaminya. Tuhan tidak menyembunyikan wajahnya kepada yang tertindas. Daud yakin Tuhan mendengar ketika ia berteriak minta tolong (ay 25).
Saat pertolongan Tuhan nyata Daud tak henti hentinya memuji Tuhan Allah. Hati yang tersentuh oleh kebaikan Tuhan tak akan membiarkan mulut berdiam diri. Daud memberi kesaksian akan kebaikan Tuhan kepada anak cucunya agar mengingat dan memuji kebesaran Tuhan (ay 31-32).
Daud memberi kesaksian akan pertolongan Tuhan yang nyata kepada saudara saudara (ay 23) dan ditengah tengah orang percaya ( ay 23,26). Dalam kekaguman yang besar
kepada Tuhan Daud berkata bahwa segala ujung bumi akan mengingat dan berbalik kepada Tuhan,segala bangsa akan sujud menyembahNya(ay 28), Allah setia menyertai hidup kita.
Firman Tuhan hari ini menuntut kita menjadi saksi memasyhurkan serta memuji muji Tuhan dalam segala waktu, dalam segala situasi, dimanapun dan kapanpun!
Mengapa kita harus memuji Tuhan disegala waktu? Karena kita diciptakan Tuhan dengan tujuan memberitakan kemasyhuranNya. Dalam Yesaya 43:21 Umatku yang telah ku bentuk bagiKu akan memberitakan kemasyhuranKu
Menyembah Tuhan merupakan kesempatan bagi kita menghayati ulang kebesaran dan kemuliaanNya. Kita memuji Tuhan dengan segala apa yang ada pada kita.
Masalah dan pencobaan boleh saja datang tetapi sebagai orang percaya kuta harus belajar untuk tetap mengucap syukur dan memujimuji Dia.
Saat kita memuji Tuhan, Tuhan menyatakan kuasaNya mengubah keadaan terburukmenjadi suatu kemenangan.
Jangan pernah berhenti memuji dan menyembah Tuhan. Pada saat kita dalam pergumulan, tekanan dan sakit penyakit mari kita angkat hati kita untuk memuji Tuhan, karena saat kita memuji dan menyembah Tuhan, Tuhan sedang mengambil alih peperangan kita, pergumulan kita dan persoalan hidup kita.
Memuji Tuhan adalah perintah Tuhan. Kita semua sebagai anak anak Tuhan ,kita harus melakukannya! Sebab itu marilah kita oleh Dia senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan
namaNya ( Ibrani 13:15)
Amin!
Sumber: Diak. Susi Eve Asfrika Simanjuntak