• Tentang STB
    • Akademik
    • Visi dan Misi
    • Contact Us
  • Prodi S1
  • Unit
    • Struktur Tata Pamong STB HKBP
    • Ketua STB-HKBP
    • Wakil Ketua I
    • Wakil Ketua II
    • Wakil Ketua III
    • Kemitraan
    • Unit Penjaminan Mutu
    • UPPM
    • Laboratorium
    • Perpustakaan
  • Kepegawaian
    • Dosen
    • Tendik
  • Download
    • Formulir Penelitian
    • Formulir PKM
    • Formulir Pendaftaran SPMB TA 2025/2026
SEKOLAH TINGGI BIBELVROUW HKBP
  • Tentang STB
    • Akademik
    • Visi dan Misi
    • Contact Us
  • Prodi S1
  • Unit
    • Struktur Tata Pamong STB HKBP
    • Ketua STB-HKBP
    • Wakil Ketua I
    • Wakil Ketua II
    • Wakil Ketua III
    • Kemitraan
    • Unit Penjaminan Mutu
    • UPPM
    • Laboratorium
    • Perpustakaan
  • Kepegawaian
    • Dosen
    • Tendik
  • Download
    • Formulir Penelitian
    • Formulir PKM
    • Formulir Pendaftaran SPMB TA 2025/2026

Renungan

  • Home
  • Renungan
  • Renungan Senin, 08 September 2025

Renungan Senin, 08 September 2025

  • Date September 8, 2025

Yohanes 1 : 9

“Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.”

 

Injil Yohanes adalah tulisan dari Yohanes sendiri, dengan model penulisan yang berbeda dari 3 Injil yang lain. Kehadiran Yesus di dunia dituangkan dalam tulisan yang sangat filosofis, yang bertujuan agar pembacanya dapat percaya bahwa Yesuslah Mesias dan Anak Allah, dan supaya jemaat oleh imannya memperoleh hidup dalam namaNya. (bnd Yoh 20:31). Dalam menuliskan Injil ini, Yohanes dipengaruhi oleh konteks Yunani yang terkenal dengan filsafat dan sain yang berkembang saat itu, sehingga Injil ini ditujukan untuk menjawab filsafat Yunani dan sains yang berkembang pada saat itu.

“Terang yang sesungguhnya”, Yohanes mengumumkan bahwa “terang yang sesungguhnya” menerangi setiap orang, mengapa Yohanes menekankan pada kata “Terang yang sesungguhnya”, karena pada waktu itu, banyak orang percaya berpikir bahwa Yohanes adalah Mesias yang mereka nantikan, itulah sebabnya banyak orang datang untuk dibaptis olehnya di sungai Yordan. Dalam kesempatan ini, Yohanes mencoba untuk meyakinkan bahwa Mesias yang adalah Terang, sedang datang ke dalam dunia, dan itu bukanlah Yohanes sebab dia hanyalah saksi yang ditugaskan Allah untuk memberitakan tentang terang yang sesungguhnya atau Mesias yang dinanti. Lalu siapakah “terang yang sesungguhnya”?. Yohanes menekankan bahwa terang yang sesungguhnya yang harusnya dinanti orang percaya adalah firman yang menjadi manusia  dan diam diantara manusia yang disebut sebagai Anak Tunggal Allah yakni Yesus Kristus, yang datang sebelum Yohanes itu ada (bnd. Yoh. 1:14-15, 30). Yesus Kristus sebagai terang yang hadir ke tengah dunia, sebagaimana dinyatakanNya di depan banyak orang, barang siapa mengikut Yesus maka mereka tidak akan berjalan dalam kegelapan (bnd. Yoh 8:12).

Terang dalam kehidupan manusia berfungsi sebagai penunjuk jalan sehingga manusia dapat melangkah dengan benar jauh dari bahaya. Ketika manusia berjalan di tengah situasi yang gelap, maka akan sulit buat manusia untuk menentukan arah yang benar, dalam hal inilah manusia sangat membutuhkan terang. Terang dalam pemahaman Injil adalah lambang kehidupan, pengetahuan dan kebaikan, Yesus dikatakan sebagai terang yang sejati atau terang yang “benar” menggunakan kata alethinos yang  artinya benar dan nyata, itu berarti bahwa Yesus adalah satu-satunya terang yang benar dan nyata, menerangi kehidupan manusia yang dikeliling oleh kegelapan akibat dari dosa. Itulah sebabnya Yesus sendiri berkata bahwa Dialah satu satunya jalan, kebenaran dan hidup (bnd Yoh 14:6). Yesus Kristus adalah terang yang sejati, menjadi sumber kehidupan dan kebenaran manusia. Dia datang untuk memberikan pengharapan bagi manusia yang sudah hidup dalam belenggu dosa atau kegelapan. Terang Yesus memampukan manusia untuk memahami Injil, menerimanya dan menghidupinya dalam dunia. Terang yang sesungguhnya yakni Yesus Kristus, diberitakan oleh Yohanes sedang datang untuk membawa manusia dalam kehidupan yang benar.

Dengan demikian, ada beberapa point yang diajarkan melalui firman ini:

  1. Yesus adalah terang yang sejati, membimbing manusia menuju kehidupan yang benar, maka Yohanes dalam firman ini sesungguhnya sedang mengarahkan manusia untuk membuka hati untuk percaya pada Yesus dan memberikan diri untuk dibimbing oleh Terang yang sejati itu. Karena sesungguhnya setiap orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23), artinya setiap manusia terbelenggu dalam kegelapan dosa, maka manusia membutuhkan terang sejati dari Yesus Kristus, itulah sebabnya manusia harus menerima terang sejati itu untuk menolongnya keluar dari kegelapan dosa. Manusia tidak mampu melepaskan dirinya sendiri, butuh Terang Sejati dari Yesus. Manusia tergantung pada terang Yesus, ketergantungan ini mengingatkan kita untuk selalu membuka diri menerima terang melalui firmanNya, persekutuan dan penyembahan kepada Kristus, dengan begitu iman kita tetap terpelihara dan terjaga.
  2. Terang yang sesungguhnya menerangi setiap orang, sebuah pengharapan iman yang menjadi kekuatan bagi setiap orang percaya untuk tetap yakin melangkah dalam penyertaan Tuhan, sebab Dia senantiasa menerangi. Ini menyimbolkan bagaimana Yesus sangat mengasihi umat percaya, yang senantiasa dijagaNya, diarahkan dan ditemaniNya untuk tetap berjalan dalam terangNya, jika demikian tidak ada alasan bagi umat percaya untuk ragu melangkah sebab ada Terang Yesus yang setia mengiri langkah orang percaya.
  3. Mari menjadi teladan terang dalam kehidupan manusia.

Sebagai umat yang diberkati dan berikan karunia dari Allah, maka baiknya kitapun menjadi berkat dan penyalur karunia bagi banyak orang terlebih bagi sekitar kita. Sebagaimana lilin yang menyala dimana terangnya menyinari sekitarnya, maka demikianlah setiap orang yang telah disinari oleh Terang Allah juga berdampak menjadi terang bagi sekitarnya, yang membawa cahaya, kebaikan dan kebenaran melalui kehidupannya setiap hari. Melalui firman ini, kita diajak untuk membawa terang yang sudah diberikan Yesus buat kita dalam kehidupan kita sehingga terang itu juga dapat membawa sukacita bagi sekitar kita. Seandainya setiap orang percaya memancarkan terang, maka betapa indahnya dunia, jauh dari kegelapan. Mari mulai dari diri sendiri, menjadi terang-terang kecil sebagai respon karena Yesus sudah memberikan terangnya bagi kita.

 

AMIN.

Oleh “Pdt. Jimmy Marshal Tambunan, M.Th.”

 

  • Share:
author avatar
stbibelvrouw

Previous post

Renungan Pagi STB HKBP, Senin 1 September 2025
September 8, 2025

You may also like

Logo-STB-terbaru- (2)
Renungan Pagi, Senin, 25 Agustus 2025
25 August, 2025
pak romeo
Renungan Pagi Senin, 04 Agustus 2025
4 August, 2025
images
Renungan Senin, 28 Juli 2025
28 July, 2025

Leave A Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact Us

SEKOLAH TINGGI BIBELVROUW HKBP

Jln. Partahan Bosi Hutapea No. 1 Laguboti 22381
Toba Samosir-Sumatera Utara-Indonesia
Email:stb.hkbp
Telp.0632-331502

Official Site by Webmaster @ Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP.