Renungan 13 September 2021. Roma 5:5
Roma 5:5
“Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”.
Saudara-saudara yang dikasihi Kristus.
Apakah maksudnya kalau dalam nas ini Paulus mengatakan, bahwa pengharapan tidak mengecewakan? Mari kita lihat dulu apakah maksudnya pengharapan. Pengharapan artinya adalah menantikan yang baik. Permohonan, meminta, keinginan supaya sesuatu terjadi, dan sesuatu itu biasanya hal yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Misalnya, harapan kita adalah supaya kita sehat-sehat, dijauhkan dari sakit penyakit, virus covid 19 ini. Harapannya adalah supaya pandemic ini cepat berlalu dari bumi ini. Harapannya adalah supaya sinyal bagus di tempat kita masing2, lampu tidak mati supaya kita boleh melakukan perkuliahan dengan lancar. Saudara boleh menambahkan daftar harapan dari apa yang saya sebutkan tadi.
Pengharapan di dalam Alkitab dapat kita lihat di dalam Ibrani 6:19-20 “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Firman Tuhan mengatakan pengharapan adalah sauh. Sauh atau jangkar digunakan supaya perahu atau kapal tidak terbawa tiupan angin, gelombang atau badai di tengah laut.
Artinya di tengah masalah, kesulitan setiap orang membutuhkan pengharapan supaya hidupnya tidak diombang-ambingkan arus masalah. Pengharapan adalah sauh, membuat kita terkait kepada sesuatu yang kuat, stabil dan kokoh. Dalam hal ini adalah janji Tuhan dalam hidup kita, yang membuat kita teguh, bertahan di tengah hantaman badai.
Kalau kita terpuruk dalam kekecewaan, putus asa, ketika kita merasa bahwa kita tidak sanggup untuk melanjutkan kehidupan karena banyaknya pergumulan, baik itu karena pertemanan, perkuliahan, pekerjaan penyakit, perekonomian dan lain sebagainya, firman Tuhan ini mengatakan kepada kita untuk tetap berpengharapan.
Kekecewaan ada batasnya, tapi pengharapan itu tidak terbatas. Pengharapan itu tidak ada batasnya.
Harapan membuat kita memiliki hari esok. Untuk bisa bertahan hidup kita harus memiliki pengharapan. Harapan membuat kita mampu keluar dari situasi yang mengurung hidup kita.
Kita selalu berharap, bahwa hari ini lebih baik dari kemarin. Kita juga mengingat firman Tuhan dalam Ratapan 3:22-23 “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmatNya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMu”. Kita garis bawahi : selalu baru tiap pagi. Firman Tuhan ini menguatkan setiap orang percaya dan kita saat ini, supaya kita senantiasa memiliki pengharapan karena kasih Allah selalu baru setiap pagi.
Dari firman Tuhan kita belajar bahwa tidak ada hari yang persis sama, setiap hari memiliki kesusahannya sendiri. Hal itu dengan jelas dikatakan di dalam Matius 6:34 “Sebab janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Di sini kita juga kita diajak untuk senantiasa memiliki pengharapan, bahwa kesusahan hari ini cukuplah hari ini. Esok sudah punya cerita tersendiri. Setiap hari memiliki cerita tersendiri. Kalau tadi malam ada yang kecewa, sedih, susah atau apapun yang dialami, cukuplah itu untuk cerita tadi malam. Hari ini akan berbeda, sebab kita menyambut hari yang baru dan harapan yang baru. Mau hujan atau cerah hari ini, kita melihat kasih Tuhan yang baru pada kita.
Kalau kita kembali melihat firman Tuhan hari ini Roma 5:5 “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita.
Artinya adalah: orang yang kuat di dalam iman tidak dipermalukan dalam “kesengsaraan, ketekunan, tahan uji dan pengharapan”. Walaupun kita diejek dicaci oleh sekeliling kita, tetapi di dalam hati kita ada keyakinan bahwa kasih Allah menyertai kita. Bukankah di sini Paulus mengatakan: Kasih Allah telah dicurahan di dalam hati kita oleh Roh Kudus. Ketika kita mengalami masa-masa sulit disitu kita mengalami kasih Allah. Kalau dikatakan, kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus artinya Roh Kudus secara terus menerus menyertai kita.
Pengharapan di dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan. Kita catat, pengharapan di dalam Tuhan yang tidak mengecewakan, bukan pengharapan kepada manusia. Karena kalau kita berharap kepada manusia kita bisa kecewa karena tidak sesuai dengan harapan kita. Pengharapan di dalam Tuhan yang tidak pernah mengecewakan. Mengapa? karena kasih Allah telah dicurahkan bagi kita oleh Yesus Kristus. Karena itu di dalam setiap kesulitan kita, persoalan kita, mari tetap berpengharapan hanya kepada Yesus Kristus saja.
Ingatlah Firman Tuhan ini yang menguatkan kita: Pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus. Amin.
Sumber: Pdt. Reni Tiar Linda Purba, M.Th.