Renungan, Senin 25 April 2022, 2 Korintus 3:17
Roh Tuhan yang Memerdekakan
(2 Korintus 3:17)
Saudara-saudara terkasih! Setiap orang menginginkan sebuah kebebasan atau kemerdekaan meski setiap orang memahami arti sebuah kemerdekaan itu berbeda-beda. Kebebasan atau kemerdekaan dalam Bahasa Inggris disebut juga dengan Freedom yang berarti kebebasan, kemerdekaan, kelepasan dari hal yang membelenggu. Oleh karena begitu pentingnya arti sebuah kemerdekaan maka perjuangan yang menumpahkan darah pun dilakukan demi sebuah kemerdekaan seperti yang dilakukan para pejuang kemerdekaan negri kita Indonesia. Hal yang sama di sampaikan oleh Rasul Paulus dalam renungan pagi ini bagaimana dalam teks ini dikatakan bahwa “Sebab Tuhan adalah Roh: dan di mana ada Roh Allah , di situ ada kemerdekaan.” Mengapa Paulus mengatakan demikian? Apakah Paulus melihat bahwa pentingnya arti sebuah kemerdekaan? Kemerdekaan seperti apa yang dimaksud Paulus? Jika kita menyimak di ayat sebelumnya Paulus berbicara bahwa masih ada jemaat di Korintus yang memahami Kitab Musa yang dikenal dengan hukum Taurat sebagai ukuran sebuah keselamatan (ay. 12-15) maka dengan demikian hati mereka masih ‘terselubung’ seperti yang diungkapkan oleh Rasul Paulus. Berarti masih banyak yang belum terlepaskan dari belenggu dosa. Hukum Taurat bukanlah jaminan sebuah keselamatan. Dalam Galatia 5:4 dikatakan ‘kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan oleh hukum Taurat, kamu hidup di luar kasih karunia.’ Dalam Ibrani 10:1 dikatakan ‘Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.”. Dengan demikian, Paulus berbicara bahwa keselamatan tidak terdapat dalam menekuni hukum Taurat seperti yang disampaikan oleh para pengajar2 palsu yang terdapat di tengah-tengah jemaat Kristen Yahudi di Korintus saat itu. Paulus mengatakan bahwa Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh , maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Saudara-saudara terkasih! Roh yang dimaksud Paulus di dalam teks kita ini adalah Roh Allah. Roh dalam Bahasa Yunani adalah pneuma tou theou sementara dalam Bahasa Ibrani adalah ruakh elohim yang dikaitkan dengan Tuhan maka kita akan mengingat bagaimana roh ini dalam kisah penciptaan punya kuasa yang luar biasa mampu menciptakan (Ibr. bara) langit dan bumi serta isinya dari yang belum ada menjadi ada (Kej. 1:1-2) begitu juga dalam Kejadian 2:7 ketika manusia diciptakan dari debu dan tanah maka hal yang terakhir dilakukan Tuhan untuk menyempurnakan ciptaan-Nya adalah menghembuskan ruakh-Nya untuk memberi kehidupan. Roh Allah ini juga dipahami dalam Perjanjian Baru yakni menghunjuk dalam pribadi Yesus Kristus yang mengorbankan darah-Nya untuk keampunan dan keselamatan manusia dari belenggu dosa. 1 Korintus 2:10, Efesus 4:30 dan Roma 8 :26-27 dikatakan Roh yang dikenal dengan Roh Kudus adalah wujud Allah sendiri di dalam pribadi Yesus Kristus melihat dari karakterikstik atau sifat Allah yang di gambarkan dalam teks-teks tersebut mampu menyelidiki hal-hal yang tersembunyi atau terselubung. Dalam Yohanes 4:24 sangat tegas dikatakan bahwa Allah itu Roh. Demikian halnya Rasul Paulus memahami hal yang sama bahwa Tuhan itu Roh dan karena itu Paulus menyerukan di mana ada Roh Tuhan maka ada kemerdekaan, karena Roh itu memiliki kuasa. Roh Tuhan itu sendiri adalah pribadi Yesus yang memerdekakan manusia dari segala belenggu dosa bahkan membebaskan manusia dari pemahaman bahwa keselamatan itu hanya satu-satunya diperoleh dengan melakukan Hukum Taurat. Roh Tuhan mengikat kita dan menjadikan kita sebagai orang merdeka!
Jika demikian yang menjadi pertanyaan apa tujuan dari kemerdekaan yang kita peroleh di masa kini dalam dunia ini ? jelas sekali di dalam ayat 18 dikatakan Paulus adalah kemerdekaan untuk memuliakan Allah dalam hidup mu, dan hidup kita diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya seperti tertulis juga dalam Galatia 5:16-17 hidup dalam Roh Tuhan yang melepaskan keinginan daging (Gal. 5: 19-21) akan tetapi hidup di dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, dll (Gal. 5:22-23). Karena itu kita sebagai orang yang sudah dimerdekakan oleh Tuhan maka hendaknya kita memerdekakan orang disekitar kita sebagai tanda Roh Tuhan bekerja dalam dunia ini. Bagaimana caranya kita bisa melihat roh itu bekerja di dunia sekitar kita yakni melalui kehidupan orang beriman misalnya ketika ada yang menolong orang keluar dari kemiskinan, maka terlihat roh Tuhan memerdekakan , Roh Tuhan yang bekerja dengan para praktisi hukum, para pakar politik yang terikat dengan Tuhan dan berani memerdekakan orang lemah untuk memperoleh keadilan , demikian halnya dengan Lembaga Pendidikan yang memerdekakan orang dari kebodohan maka para dosen dan ketenaga kependidikan yang terikat dengan Tuhan memerdekakan mahasiswanya untuk mengecap kependidikan dan menimba ilmu tanpa tekanan, kekerasan verbal atau acaman hukuman sehingga kampus menjadi kampus merdeka, mahasiswa yang kreatif tanpa tekanan bebas mengeluarkan pendapat tentu dengan cara yang beradab dan santun sehingga menghasilkan produk sarjana yang handal dan beriman yang siap memerdekakan masyarakat gereja yang masih saja hidup dengan hawa nafsu dan keterpurukan moral karena kemajuan teknologi dan berbagai tantangan kehidupan iman jemaat dari pengetahuan yang diperolehnya dari kampus karena Roh Tuhan bekerja dalam kehidupan mereka. Melalui teks ini mari kita untuk hidup me-merdekakan dunia sekitar kita di dalam bimbingan Roh Tuhan yang memerdekakan kita dengan senantiasa tetap hidup dalam kasih, kesabaran, kebaikan, kelemah lembutan dan kemurahan. Kiranya Tuhan memberi kekuatan untuk melakukannya!Amin.
Pdt. Yokan Bae Panjaitan, M.Th.