Renungan, 28 November 2022
Oleh: Diak. Susi Eva Asfrika Simanjuntak
1 Petrus 3 : 9
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.
Saudara terkasih dalam Kristus Yesus, kita semua tentu masih mengingat siapa Rasul Petrus. Ia adalah salah seorang Nelayan yang diberi posisi sebagai pemimpin gereja perdana. Simon Petrus atau khepas yang artinya Batu Karang ( Mat 16:18 ; Yoh 21:15-16)
Dalam nats rejungan kita pagi ini Petrus mengirim surat kepada orang-orang pilihan Allah yang telah dikuduskan oleh roh, yaitu orang orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Britania, agar mereka hidup didalam Kasih dan Damai.
Jika kita membaca keseluruhan dari nats ini mulai dari Ayat 8-11 maka kita akan melihat pesan dari Rasul Petrus dengan sangat jelas sekali. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan antara lain:
Ayat 8> Hendaklah kamu semua seia, sekata, seperasaan, mengasihi,penyayang,rendah hati.
Ayat 9> janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, cacimaki dengan caci maki, Hendaklah kamu memberkati karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat
Ayat 10> Menjaga lidah terhadap yang jahat, menjaga bibir terhadap ucapan ucapan yang menipu
Ayat 11> Menjauhi yang jahat, melakukan yang baik dan mencari perdamaian
Karena apa?
Ayat 12 dikatakan> Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang yang benar, dan telinganya kepada permohonan mereka yang minta pertolongan,
Tetapi, wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat
Saudara terkasih dalam Yesus Kristus
Ada ungkapan yang mengatakan membalas kejahatan dengan kejahatan adalah manusiawi
Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah hal yang biasa
Tetapi membalas Kejahatan dengan kebaikan adalah hal yang luarbiasa.
Lidah adalah salah satu bagian kecil dari anggota tubuh, akan tetapi karena lidah orang bisa masuk penjara, karena ludah orang dibenci atau sebaliknya dikasihi.
Dalam masa Advent I ini, kita dingatkan akan sang Raja damai yang akan datang, yang menjadi pertanyaan
Apa yang harus kita lakukan menantikan datangnya sang raja damai?
=> setia sebagai wujud Iman kita , marilah kita hidup dalam ketaatan melakukan firman Tuhan yaitu Hidup dalam Kasih dan damai.
Kasih itu sabar, murah hati, ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong, ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
=> Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, namun hendaklah kita menjadi berkat. Tuhan menginginkan seluruh hidup kita sepenuhnya bagi Tuhan, melakukan perintahNya dan menghidupi firmanNya
=> Jadilah bijak dalam berkomunikasi dalam merespon lawan bicara
=> Marilah kita menghargai sesama kita, dengan membalas kejahatan dengan kebaikan sekalipun hal itu mungkin sangat sulit kita lakukan.
=> Hiduplah didalam kasih dan damai. Menghadirkan kerajaan Allah dibumi dengan perbuatan perbuatan yang berkenan bagi Tuhan.
=> Jangan membalas ! Sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan firman Tuhan (Rom 12:19).
Amin