Renungan Senin, 20 Februari 2023, Mazmur 31:2
Mazmur 31:2
Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu.
Pernahkah saudara bergumul? Atau memiliki pergumulan?
Bergumul dalam KBBI artinya bergulat. Seseorang yang bergumul tentu ia sedang berjuang untuk bertahan hidup dalam suatu keadaan yang ia alami.
Mazmur ini merupakan permohonan doa pribadi yang mengungkapkan kesusahan dan ratapan karena musuhnya. Masa pergumulan yang dialami oleh pemazmur dari musuhnya merupakan kesengsaraan hidup dan penderitaan sebab musuh-musuhnya merancangkan kejahatan atas dirinya.
Pemazmur pun mengingat bahwa Tuhan telah menyelamatkannya di masa lalu, karena itu ia memilih untuk mempercayai Tuhan bahkan saat ia dalam bahaya.
Pengalaman iman pemazmur bersama dengan Tuhan menjadi sebuah kesaksian dan pengakuan dari pemazmur. Pemazmur meminta agar pembaca juga berani dan percaya kepada Tuhan.
Saudara, di zaman yang berbeda, Alkitab terus menjadi inspirasi bagi yang lain. Martin Luther salah satu reformator gereja juga menciptakan kidung nyayian berdasarkan pengalaman hidupnya bersama Tuhan yakni KJ No. 250 “Allahmu Benteng yang Teguh.”
Luther dalam lagu tersebut mengajak setiap orang untuk berlindung di dalam benteng yang teguh itu. Benteng itu bernama Allah. Allah pelindung dan penolong dari kejahatan.
Andar Ismail dalam bukunya seri selamat mengatakan karya tulis yang baik adalah silang sumber antara pengalaman hidup dan literatur, dalam hal ini Alkitab.
Lalu, bagaimana dengan kita saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kepada siapakah kita berlindung saat pergumulan terjadi? Tentu kepada Allah, maka milikilah keberanian dan keyakinan untuk menyatakan pergumulan mu itu dalam permohonan doa kepada Tuhan. Keyakinan itu akan menolong kita untuk mampu bertindak pada apa yang dimaksudkan Tuhan.
Sebagaimana yang diungkapkan pemazmur “Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu.” Ia meminta Tuhan untuk menunjukkan keselamatan-Nya kepadanya, karena Dialah Juruselamatnya. Dengan demikian kata-kata pemazmur itu menciptakan kondisi tenang sebab di dalam penyerahan kepada Tuhan, ia merasa aman. Dengan rasa aman di dalam tangan Tuhan ia melangkah keluar dari pergumulan mendapatkan keadilan-Nya dan tidak mendapat malu oleh karena nama-Nya.
Selamat bergumul dan Aman di tangan penyertaan Tuhan! Amin
Sumber: Pdt. Jetti Lisantri Samosir, M.Th