Renungan Pagi, Senin, 27 Mei 2024
1 Timotius 3:16
“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: Dia yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus!
“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita” Ini mengakui bahwa inti dari iman Kristen adalah suatu rahasia atau misteri yang agung dan luar biasa. Rahasia ini merupakan pusat dari ibadah atau penyembahan umat Kristen.
Kekristenan adalah sebuah rahasia, yang tidak dapat ditemukan dengan akal atau melalui hikmat alam, dan tidak dapat diselami oleh akal budi, karena Kekristenan melampaui akal budi, sekalipun tidak bertentangan dengan akal. Yang berarti bahwa Kekristenan digambarkan sebagai “rahasia” yang tidak dapat dipahami sepenuhnya melalui akal atau hikmat alam saja. Ini menunjukkan bahwa terdapat aspek-aspek dalam iman Kristen yang bersifat supranatural dan transenden, yang melampaui kemampuan akal budi manusia untuk memahaminya sepenuhnya. Kebenaran-kebenaran utama dalam Kekristenan, seperti misteri Trinitas, inkarnasi, dan karya penebusan, dianggap sebagai rahasia yang tidak dapat disingkap sepenuhnya oleh akal manusia.
Namun, kalimat ini juga menegaskan bahwa meskipun Kekristenan melampaui akal budi, ia tidak bertentangan dengan akal. Ini berarti bahwa meskipun terdapat aspek-aspek yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh akal manusia, kebenaran-kebenaran dalam Kekristenan tidak melanggar prinsip-prinsip rasionalitas dan logika.
Saduara yang terkasih dalam Kristus Yesus, lalu apakah rahasia ibadah itu? Yaitu adalah Kristus. Ada beberapa hal yang ingin diberitahukan kepada kita mengenai Kristus yang membentuk rahasia ibadah itu, yaitu:
- Bahwa Kristus adalah Allah yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia. Ini membuktikan bahwa Kristus adalah Allah, Firman yang kekal, yang menjadi manusia dan menyatakan diri dalam rupa manusia (seperti yang dikatakan dalam Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” Lalu dikatakan lagi pada Yohanes 10:30: “Aku dan Bapa adalah satu.” Dan Kolose 2:9 berbunyi “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.” Inilah yang menunjukkan keilahian Kristus Yesus, makanya dinyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah 100% Allah dan 100% juga manusia. Mengapa dikatakan manusia? Karena ketika Allah hendak menyatakan diri-Nya kepada manusia, Ia berkenan untuk menyatakan diri dalam rupa Anak-Nya sendiri dan Firman itu telah menjadi manusia (Yoh. 1:14). Dia telah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia (Fil. 2:7). Dia dilahirkan, mengalami pertumbuham sebagaimana kita manusia, Dia lapar, haus, menangis bahkan mati. Itu semua Kristus Yesus alami sebagaimana kita manusia mengalaminya juga.
- Ia dibenarkan dalam Roh. Walaupun Kristus dikecam seperti seorang berdosa, dan dihukum mati seperti seorang penjahat, Ia dibangkitkan kembali oleh Roh. Karena itu, Ia dibenarkan dari segala tuduhan yang ditimpakan kepada-Nya. Ia dibuat menjadi dosa karena kita, dan diserahkan karena pelanggaran kita. Namun dengan dibangkitkan kembali, Ia dibenarkan di dalam Roh. Maksudnya, tampaklah bahwa pengorbanan-Nya diterima, dan itu sebabnya Dia bangkit kembali supaya kita dibenarkan, sebab Ia diserahkan karena pelanggaran kita (Rm. 4:25). Kristus dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi telah dibangkitkan menurut Roh (1Ptr. 3:18).
- Ia menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat. Para malaikat menyembah-Nya (Ibr 1:6). Mereka hadir ketika Kristus menjadi manusia, ketika Dia dicobai, menderita, mati, bangkit, dan naik ke sorga. Pertama-tama ini dilakukan sebagai penghormatan bagi Kristus, dan menunjukkan betapa besar bagian yang dimiliki-Nya di sorga, hingga malaikat pun melayani-Nya, karena Dia adalah Tuhan.
- Ia diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Inilah bagian yang agung dalam rahasia ibadah bahwa Yesus ditawarkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah sebagai seorang Penebus dan Juruselamat. Kita mendapatkan kebenaran penting bahwa Yesus bukanlah milik eksklusif suatu ras tertentu. Seperti yang dikatakan pada Roma 3:25 “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamai karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya.” Di kitab Kis. 13:47 juga dikatakan: “Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa kselamatan sampai ke ujung bumi.” Kemudian di ayat 29 dikatakan: “Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain.” Saudara seiman yang terkasih di dalam Yesus Kristus, Ia bukanlah Mesias yang hadir untuk membangun kebesaran umat Yahudi, melainkan Juruselamat bagi seluruh dunia.
- Bahwa Ia dipercayai di dalam dunia, sehingga Ia tidak diberitakan dengan sia-sia. Banyak orang bukan Yahudi menyambut Injil yang ditolak oleh orang Yahudi. Siapa akan mengira bahwa dunia, yang penuh di dalam kejahatan, akan percaya kepada Anak Allah dan menjadikan-Nya sebagai Juruselamat mereka. Namun, sekalipun mereka tetap meyakini segala prasangka itu, Ia tetap dipercayai. Seluruh bangsa dan umat manusia hanya mendengar cerita bagiamana perjalanan pelayanan Tuhan Yesus sampai Ia mati dan disalibkan untuk menyelamatkan dunia yang kelam oleh karena dosa manusia, dan cerita tersebut sampai kepada kita sejak kita kecil hingga sekarang ini, oleh karena iman kita percaya, dunia percaya, umat manusia percaya kepada-Nya.
- Ia diangkat dalam kemuliaan. Ini menunjuk pada kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Selain itu, bukan kenaikan Kristus saja yang dimaksudkan, melainkan juga bahwa Ia duduk di sebelah kanan Allah, Bapa di mana Ia berada untuk selama-lamanya, bersyafaat, dan berkuasa, baik di sorga maupun di bumi.
Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus!
Rahasia agung ibadah ini tidak hanya tentang kepastian akan kehadiran Tuhan (Matius 18:19-20), tetapi mencakup juga kepastian kehadiran karya/pekerjaan Tuhan (Kisah Para Rasul 1:14, 2:1-4). Artinya, saat kita beribadah, yang kita alami bukan sekedar kehadiran pribadi Yesus, tetapi juga karya-karyaNya yang ajaib melalui pekerjaan Roh Kudus. Jadi, ada karya Allah yang dinyatakan di tengah-tengah orang percaya yang berkumpul, bersekutu dengan sehati berdoa. Roh Kudus hadir untuk mengerjakan perkara-perkara luar biasa dalam ibadah umat-Nya, terjadi secara langsung, pribadi lepas pribadi. Maka dari itu kita harus lebih mengaguminya dengan sikap rendah hati, dan dengan iman kepercayaan yang teguh. Dengan demikian kita melihat bahwa rahasia ibadah kita terdiri dari Karya penyelamatan Kristus, Pekabaran Injil dan Penerimaan Kristus oleh dunia.
AMIN!!!
Oleh : Ibu Desi L Hutagaol, S.Ag.