Renungan, 3 Oktober 2022 (Yohannes 10:14)
KOTBAH IBADAH PAGI SENIN TGL 3 OKT.2022
YOH.10: 14 ‘Tuhan Yesus Gembala Yang Baik.’
Bapak ibu saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, nas kita dari Firman Tuhan untuk kita pada pagi hari ini adalah satu pemberitahuan atau seruan mengatakan Akulah Gembala yang Baik, maksudnya Yesus. Tuhan Yesus lah Gembala yang baik, Gembala yang baik mengenal domba dombaNya dan domba2Nya mengenal serta mendengar suara Gembalanya. Tadi kita sebut Gembala itu Ialah Tuhan Yesus .Kidung Jemaat juga menyuarakan Tuhan Yesuslah Gembala ,Aku ini dombaNya dst…
Tuhan Yesus dapat di katakan sebagai pemelihara, pembimbing ,penolong serta pembina bahkan sebagai Juruslamat kita umat manusia.
Allah Bapa yang telah mengutus Seorang UtusanNya dari Sorga untuk menyelamatkan Umat ciptaanNya yaitu kita semua. Dengan kalimat lain, kita domba2 yang telah dipercayakan Allah Bapa supaya Gembala Baik ini menjaga ,melindungi, menyertai dan menyampaikan kita sampai ke kehidupan yang kekal kelak di Sorga.
Berikut, mengenai pengenalan .Ada pada perikope lain dalam P.Baru ini sebutan mengatakan : Slibkan , salibkan ,salibkan Dia!. Adapun teriakan sorak ini adalah disebabkan oleh orang2 yang tidak mengenal siapa itu yang dimaksud disalibkan. Yang rupanya adalah Yesus Juruslamatnya sendiri. Seandainya Itu dikenal betul, maka mereka tidak akan menyerukan kata kata penyaliban itu dari mulut dan hatinya. Nah, dengan ini kita dapat memahami bahwa pengenalan yang jelas terhadap siapa itu Gembala adalah menjadi inti dalam perjalanan kehidupan kita sehari-hari. Sudah barang tentu jikalau domba mengenal Gembalanya ,tidak akan pernah menganggap remeh bahkan menyakiti Gembalanya.Demikian kita harus menghormati ,menghargai, mensyukuri apa yang sudah diperbuat oleh Gembala itu kepada kita. Sebab kita tahu bahwa Gembala yang Baik sudah melaksanakan tugasNya penuh dengan tanggung jawab, proaktif dan inisyatif tinggi sampai rela berkorban demi keselamatan kita domba2Nya.
Sebagai berikut , pun kita sesama umat manusia juga harus saling menghargai dan saling mengasihi, contohnya antara mahasiswa dengan Para Dosen bila seorang Dosen menganjurkan suatu pekerjaan haruslah dituruti dengan senang hati dan tanggung jawab.
Janganlah kiranya ada domba yang degil, bebal terhadap gembalanya, sebab Para Dosen juga adalah gembala bagi anak2 didiknya, begitupun seorang anak terhadap oangtua, bawahan terhadap majikan, pegawai2 terhadap peminpin mustilah saling mengenal dan saling mengasihi.
Sebagai penutup, Gembala Agung hanyalah satu yaitu Yesus Kristus, akan tetapi yang menjadi gembala yang baik adalah semua umat. Satu sama lain boleh saling memperlengkapi,saling mengenal ,saling memperhatikan ,saling peduli sepanjang hidup di bumi ini meneladani Tuhan Yesus Gembala Agung.
Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.
Sumber: Bvr Harmonis Berutu