Renungan Pagi Senin, 06 Oktober 2025
Ibrani 1:14
“Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus mewarisi keselamatan?”
οὐχὶ πάντες εἰσὶν λειτουργικὰ πνεύματα εἰς διακονίαν ἀποστελλόμενα διὰ τοὺς μέλλοντας κληρονομεῖν σωτηρίαν
Surat Ibrani diawali dengan penegasan bahwa Allah berbicara dan menyatakan diri-Nya dalam berbagai cara pada masa lalu, termasuk melalui nabi dan malaikat. Kemudian Allah menyatakan diri-Nya melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Yesus Kristus jauh lebih tinggi dari malaikat, sebab Ia adalah Anak Allah yang duduk di sebelah kanan Allah (Ibr. 1:3-4). Ayat 14 kemudian menjadi penegasan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Raja dan Penyelamat, dan malaikat sebagai pelayan (roh-roh) yang diutus untuk melayani mereka yang akan menerima keselamatan.
Ibrani 1:14, dalam bahasa aslinya (Yunani) ada tiga istilah penting yang digunakan untuk menjelaskan siapa malaikat dan apa peran mereka. Pertama, πνεύματα λειτουργικὰ (pneumata leitourgika) berarti roh-roh pelayanan. Istilah ini menunjukkan bahwa malaikat adalah bagian dari “liturgi surgawi “, yang melayani Allah, bukan hanya dengan menyembah-Nya, tetapi juga dengan menjalankan tugas-tugas yang mendukung rencana keselamatan-Nya bagi manusia. Kedua, kata ἀποστελλόμενα (apostellomena) berasal dari apostellō, yang berarti diutus. Dari kata inilah muncul istilah “rasul”. Ini menandakan bahwa malaikat tidak bertindak atas kehendak sendiri, tetapi selalu diutus oleh Allah untuk menjalankan misi tertentu.
Ketiga, istilah διακονίαν (diakonian) berarti pelayanan. Ini ingin menegaskan bahwa pelayanan para malaikat bersifat fungsional dan relasional, mereka berfungsi sebagai pelayan Allah dan berelasi dengan manusia dalam konteks karya keselamatan. Mereka hadir untuk menolong, melindungi, dan menguatkan orang-orang yang sedang berjalan dalam iman menuju keselamatan.
Dengan demikian, Ibrani 1:14 memperlihatkan sebuah pandangan yang sangat indah, dunia rohani itu hidup dan dinamis. Allah bekerja tidak hanya melalui nabi atau Anak-Nya, tetapi juga melalui para malaikat sebagai pelayan yang diutus. Malaikat adalah pelayan; Kristus adalah Raja. Mereka melayani; Kristus menyelamatkan.
Dalam tradisi Yahudi zaman dulu, malaikat dianggap sangat mulia dan punya peran besar dalam hubungan antara Allah dan manusia. Namun, penulis Ibrani menegaskan bahwa peran mereka bukan untuk disembah atau diagungkan, melainkan untuk menegaskan kebesaran Allah yang mengatur segala sesuatu.
Ada banyak kisah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang menunjukkan peran penting malaikat misalnya:
- Malaikat menyampaikan hukum Taurat di Gunung Sinai (lih. Kisah Para Rasul 7:53; Galatia 3:19).
- Malaikat menolong Daniel di gua singa (Daniel 6).
- Malaikat membawa pesan kepada Abraham, Yakub, dan nabi-nabi.
Pernah nggak saudara merasa seperti lagi berjuang sendirian? Ingatlah Ibrani 1:14 bahwa Allah mengutus roh-roh yang melayani (maksudnya adalah malaikat) untuk menolong orang-orang yang akan diselamatkan. Kalau Allah begitu peduli sama kita sampai mengutus malaikat untuk melayani, artinya kita juga dipanggil untuk punya hati yang sama menjadi pelayan bagi sesama dan alam ini (bermisi), “janganlah kamu lupa memberi tumpangan, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat” (Ibrani 13:2). Semangat mengawali hari di minggu ini. AMIN.
Nyanyian:
- No. 10: 1+5
- No. 38:1-2
- No.252:1+6
Ayat bacaan Mazmur 6: 1-11
Pdt. Jetti Lisantri Samosir