STB HKBP Perkuat Pemahaman Ekumenis Mahasiswi Semester VII melalui Perkuliahan Oikumenika
Laguboti, 18 November 2025 — Sekolah Tinggi Bibelvrouw (STB) HKBP menyelenggarakan sesi perkuliahan khusus bagi mahasiswi semester VII yang sedang menempuh mata kuliah Oikumenika, dengan menghadirkan Pdt. Dr. Frengki Napitupulu, Staf Khusus Ephorus HKBP, sebagai narasumber, yang dilaksanakan pada Selasa, 18 November 2025 bertempat di Ruang Kuliah Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya institusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran gereja dalam dunia ekumenis, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Perkuliahan mengusung Topik Pokok “Peran HKBP dalam Dunia Ekumenis, baik secara Nasional maupun Internasional: Perwujudan HKBP yang Dialogis, Inklusif, dan Terbuka.” Tema ini dipilih untuk memberikan landasan akademis dan kontekstual bagi mahasiswa dalam memahami posisi HKBP di tengah perkembangan dunia global yang kompleks.
Pada pemaparan materi, Pdt. Dr. Frengki Napitupulu menjelaskan bahwa perkembangan dunia masa kini bergerak menuju ruang tanpa batas (the world is borderless), yang ditandai oleh meningkatnya mobilitas informasi, interaksi lintas budaya, dan keterhubungan masyarakat global. Dalam realitas tersebut, gereja dituntut untuk hadir sebagai ruang dialog, perjumpaan, serta kerja sama lintas denominasi dan lintas identitas. Penyampaian ini memberikan perhatian khusus pada peran gereja dalam memelihara hubungan yang konstruktif di tengah kemajemukan.
Narasumber juga menguraikan akar ekumenisme HKBP yang berkembang melalui pemikiran dan kebijakan gerejawi, khususnya sejak AP 2002, yang secara eksplisit mencantumkan visi HKBP sebagai gereja yang inklusif, dialogis, dan terbuka. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa karakter budaya Batak dengan nilai gotong royong, kebersamaan, dan egalitarianisme menjadi unsur yang memperkuat kapasitas HKBP dalam membangun jejaring ekumenis, sekaligus memperluas keterlibatannya dalam forum-forum gerejawi di berbagai tingkatan.
Di dalam penjelasan tersebut, Pdt. Dr. Frengki menekankan bahwa ekumenisme bukan terutama mengenai perbedaan doktrinal, tetapi tentang bagaimana umat Allah hidup bersama dalam dunia yang sama, berbagi tanggung jawab yang sama, serta mengambil bagian dalam gerak bersama untuk menghadirkan kebaikan dan keadilan. Perspektif ini menjadi dasar bagi HKBP untuk terus berperan aktif dalam upaya mempererat relasi antargereja dan antarkomunitas iman.
Dalam bagian lain materinya, narasumber menguraikan posisi HKBP sebagai teladan ekumenikal, yang memiliki tanggung jawab strategis dalam:
- Memelihara kesatuan iman sekaligus menghargai keberagaman tradisi gereja lain.
- Menghubungkan identitas Protestan HKBP dengan realitas global sehingga gereja tetap relevan dan adaptif.
- Menjadi rumah bersama, yaitu ruang aman bagi siapa pun yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
- Menghadirkan damai sejahtera Tuhan bagi masyarakat yang sedang menghadapi tantangan sosial, konflik, maupun perubahan dunia yang cepat.
Selama sesi berlangsung, suasana perkuliahan ditandai oleh antusiasme mahasiswi yang tinggi. Hal ini terlihat dari keterlibatan aktif peserta dalam diskusi, pertanyaan yang diajukan, serta keseriusan dalam mencermati berbagai konsep yang disampaikan. Interaksi yang terbangun menciptakan ruang belajar yang dinamis dan memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai konsep dan praktik ekumenisme.
Kegiatan berlangsung dengan tertib, sistematis, dan terarah dari awal hingga akhir. Narasumber menyampaikan materi secara komprehensif dengan struktur penyampaian yang mudah diikuti, sementara mahasiswa mengikuti proses dengan fokus dan apresiatif. Perkuliahan ditutup dengan rangkuman poin-poin penting yang mempertegas urgensi peran HKBP dalam membangun kerja sama ekumenis di tengah dunia yang terus berubah.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, STB HKBP berharap mahasiswi mampu mengembangkan wawasan ekumenis yang kuat dan kontekstual, serta memiliki bekal akademis dan praktis dalam menjalankan pelayanan di lingkungan gereja maupun masyarakat luas. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis lembaga pendidikan dalam mempersiapkan bibelvrouw yang kompeten, adaptif, dan mampu berdialog dengan berbagai realitas global masa kini.
Salam Kasih STB HKBP
Giat Selalu dalam Pekerjaan Tuhan
(STB HKBP: LP)

