• Tentang STB
    • Akademik
    • Visi dan Misi
    • Contact Us
  • Prodi S1
  • Unit
    • Struktur Tata Pamong STB HKBP
    • Ketua STB-HKBP
    • Wakil Ketua I
    • Wakil Ketua II
    • Wakil Ketua III
    • Kemitraan
    • Unit Penjaminan Mutu
    • UPPM
    • Laboratorium
    • Perpustakaan
  • Kepegawaian
    • Dosen
    • Tendik
  • Download
    • Formulir Penelitian
    • Formulir PKM
    • Formulir Pendaftaran SPMB TA 2025/2026
SEKOLAH TINGGI BIBELVROUW HKBP
  • Tentang STB
    • Akademik
    • Visi dan Misi
    • Contact Us
  • Prodi S1
  • Unit
    • Struktur Tata Pamong STB HKBP
    • Ketua STB-HKBP
    • Wakil Ketua I
    • Wakil Ketua II
    • Wakil Ketua III
    • Kemitraan
    • Unit Penjaminan Mutu
    • UPPM
    • Laboratorium
    • Perpustakaan
  • Kepegawaian
    • Dosen
    • Tendik
  • Download
    • Formulir Penelitian
    • Formulir PKM
    • Formulir Pendaftaran SPMB TA 2025/2026

Berita

  • Home
  • Berita
  • Renungan Pagi STB HKBP, Senin 1 September 2025

Renungan Pagi STB HKBP, Senin 1 September 2025

  • Date September 1, 2025

Ibadah STB HKBP tanggal 1 September 2025

  1. Bernyanyi KJ. No. 260:1-3
  2. Doa pembuka
  3. Ayat Bacaan: Ayub 18:1-21
  4. Renungan: Yohanes 10:14: “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”

 

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, coba kita utarakan satu kata yang dapat kita ungkapkan untuk menggambarkan keseharian kehidupan  keKristenan itu, apa kira-kira?

Menilik kembali dari apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita sebagai hukum yang utama dan terutama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati (akal budi) dan mengasihi manusia seperti diri sendiri; maka kekristenan itu adalah relasi/hubungan.

 

Tuhan kita itu suka berelasi dengan umat-Nya. Tuhan yang memberikan aturan-aturan tetapi dibalik aturan-aturan itu kita melihat di dalam Alkitab bagaimana orang farisi dan ahli taurat, mereka memperlakukan hukum taurat hanya sebagai hukum; maka ketika Tuhan Yesus datang ke dalam dunia kemudian mengajarkan inti dari hukum itu, mereka malah menolak. Artinya  berbahaya sekali kalau kita memperlakukan atau menjalani kekristenan kita itu sekedar kewajiban agama, sekedar aturan. Kalau saya melakukan maka saya mendapatkan imbalan; kalau saya tidak melakukan maka saya akan dihukum. Hanya sebatas punishment and reward. Ternyata tidak.

 

Tuhan menghendaki di dalam kehidupan kekristenan kita ada relasi yang hidup antara Tuhan dengan kita dan kita dengan Tuhan. Salah satu penggambaran relasi itu adalah relasi antara gembala dan domba. Melalui gambaran ini, Tuhan menghendaki lewat relasi ini, kekristenan kita bukan sekedar kewajiban agama melainkan relasi yang hidup antara kita dengan Tuhan sebagai gembala, dan kita sebagai dombanya.

 

Dalam Yohanes pasal 10 ini, berulangkali disebutkan dan digambarkan relasi itu dengan kata: “memanggil domba-dombanya”. Memanggil berarti Dia tahu namanya. Dia mengenal nama domba itu. Artinya Tuhan tidak hanya mengenal kita secara masal akan tetapi Dia menilik hati kita satu persatu. Domba-dombaNya itu juga mengenal suara-Nya, mendengar suara-Nya dan mengikut Dia. Artinya totalitas hidup dan kehidupan kita menyatu dengan Tuhan sang gembala yang baik itu. Allah berbicara kepada kita dalam relasi-Nya yang hidup.

 

Tuhan menggambarkan diri-Nya sebagai gembala dan kita sebagai domba-domba-Nya, bukan relasi yang take and give. Sekarang mari kita koreksi relasi kita dengan gembala yang baik itu, apakah sekedar relasi yang take and give? Ibadah itu bukan hanya yang kelihatan tetapi menusuk sampai ke relung hati kita yang paling dalam bahkan bisa melihat gejala sosial yang menggema disekeliling kita. Dia mau bicara kepada kita, mari kita mendengar. Kita bicara kepada Dia, Dia pasti mendengar kita. Relasi yang kita bangun bukan hanya tuntutan, dan ancaman.

Tuhan memanggil kita seperti domba di tengah serigala. Apa yang terjadi kalau domba di tengah serigala? Domba itu pasti akan dimakan habis, tetapi di tengah serigalapun, gembala yang baik itu tetap menjaga domba-domba-Nya.

Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan sebagai gembala yang baik berarti:

  1. Dia memelihara umat-Nya dengan sempurna. Tidak ada pemeliharaan Tuhan yang gagal dalam kehidupan umat-Nya.
  2. Dia menjaga, melindungi (protector). Ketika kita berada dalam mara bahaya, lembah kekelaman yang menghimpit kehidupan kita, Gembala yang baik itu melindungi domba-domba-Nya dari berbagai serangan binatang buas. Ada kalanya kita berada dalam bayang-bayang maut: situasi bahaya, penderitaan, emergency, ketakutan, tantangan yang harus kita jalani sendiri. Itu adalah realita kehidupan dan konsekwensi iman kita kepada Tuhan. Bagaimana kita menghadapi ini? kadang-kadang kita tidak tahu. Tetapi cara gembala yang baik itu memberikan jalan keluar kepada kita seringkali tidak dapat kita selami, caranya bisa misteri/rahasia. Yang dituntut dari kita adalah mendengarkan suara-Nya dan mengikuti tuntunan Tuhan.

Di tengah-tengah gejolak sosial masyarakat yang sedang menggema sekarang di berbagai daerah di Indonesia, semuanya menyatu membangun gerakan bersama menyuarakan kerapuhan hatinya yang sudah lama terpendam, luka hati, amarah, ketertindasan, kesulitan ekonomi, kesewenangan pejabat yang tidak bisa disentuh masyarakat, kesenjangan sosial dan lain sebagainya. Masyarakat tidak takut lagi untuk mati demi memperjuangkan kelangsungan kehidupannya.

Belajar dari Yesus sang gembala yang baik itu, gembala di ranah publik harus berbenah diri, menjaga diri dan lisannya, belajar mendengarkan suara  rakyat dan umatnya yang tengah hidup dalam kelaparan, kehausan, kemiskinan. Rakyat bukanlah komoditi yang dieksploitasi melainkan yang harus dilindungi dari egonya keinginan dan kerakusan gembala itu sendiri. Kisah Affan Kurniawan akan menjadi bukti sejarah bahwa kita dipanggil untuk bersatu memerangi kemiskinan dan ketidak adilan dari gembala duniawi masa kini. Amin

 

  1. Doa Syafaat
  2. Bernyanyi KJ. No. 415:1-2
  3. Doa penutup

 

  • Share:
author avatar
stbibelvrouw

Previous post

Renungan Pagi, Senin, 25 Agustus 2025
September 1, 2025

You may also like

Renungan Pagi STB HKBP, Senin 11 Agustus 2025
11 August, 2025

Renungan Ibadah Pagi                                    …

Seminar Proposal STB HKBP TA 2025/2026
6 August, 2025

Hari ini tanggal 5 Agustus 2025, telah dilaksanakan Seminar Proposal kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP, adapun rangkaian kegiatan ini …

Intensive English Program
14 July, 2025

Praise be to God, so that STB HKBP can start Intensive English Program (IEP) TA. 2025/2026, with: Theme: “Speak to …

Leave A Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact Us

SEKOLAH TINGGI BIBELVROUW HKBP

Jln. Partahan Bosi Hutapea No. 1 Laguboti 22381
Toba Samosir-Sumatera Utara-Indonesia
Email:stb.hkbp
Telp.0632-331502

Official Site by Webmaster @ Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP.