Renungan Pagi, Senin 24 Maret 2025
RENUNGAN PAGI SEKOLAH TINGGI BIBELVROUW HKBP
SENIN, 24 MARET 2025
- Saat Teduh
- Bernyanyi dari KJ. No. 15:1-2
- Berhimpun semua menghadap Tuhan
Dan pujilah Dia, pemurah benar.
Berakhirlah segala pergumulan
Diganti kedamaian yang besar.
– Hormati nama-Nya serta kenangkan
Mujizat yang sudah dibuat-Nya
Hendaklah trus syukurmu kaunyatakan
Di jalan hidupmu seluruhnya
- Doa Pembuka
- Ayat Bacaan: 2 Samuel 5:1-16
- Renungan: Hosea 11:11 (TB 2)
“Dengan gemetar datang seperti burung dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikian firman TUHAN.”
Saudara-saudari yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, pernahkah kita mendengar lirik lagu yang mengatakan demikian “satu kali kau sakiti hati ini masih kumaafkan, dua kali kau sakiti hati ini juga kumaafkan, tapi jangan kau coba tiga kali jangan oh jangan” mengapa? Karena kalau keseringan, maka tidak akan ada lagi pengampunan dan kita pun jadi kehilangan respek.
Menjaga suatu kepercayaan atau rasa percaya dari seseorang itu sangat sulit sekalipun untuk hal kecil, karena apabila kita abai maka hal itu akan mempengaruhi banyak hal, mungkin relasi atau hal lainnya, sehingga tidak heran ketika kita menerima penghianatan atau rasa percaya kita dirusak, akan timbul rasa kecewa. Saya ingin bertanya kepada kita semua yang ada di tempat ini, apakah kita pernah merasakan dikhianati atau bahkan kita yang menjadi pelaku penghianatan itu? Lalu bagaimana rasanya ketika kita dihianati? Tentu rasanya sakit, kecewa, marah yang bahkan membuat kita memusuhi orang tersebut. Itu merupakan suatu sikap yang manusiawi.
Namun, berbeda dengan yang ingin dikatakan oleh renungan kita pada hari ini, dalam kitab Hosea ini, digambarkan bagaimana Bangsa Israel yang berulang kali menyembah ilah lain dan melupakan Tuhan, namun kasih setia Tuhan begitu besar terhadap bangsa Israel. Kitab Hosea ini begitu istimewa dengan pemberitaannya tentang kesetiaan Yahwe. Pemberitaan itu diumpamakan dan dihayati oleh Nabi Hosea, tatkala ia atas perintah Tuhan harus menikahi seorang perempuan sundal dan memperanakkan anak-anak sundal dari padanya (1:2 dst), tetapi ia harus tetap mengasihinya, meskipun isterinya telah berzinah. Demikianlah Yahwe akan mengasihi umat-Nya meskipun mereka telah menyembah allah-allah lain (3:1).
Kitab Hosea dapat dibagi dalam beberapa bagian, dimana pasal 1-3 kita menemukan riwayat tentang perkawinan Hosea dan maknanya sebagai perumpamaan. Bagian kedua terdapat di dalam pasal 4-11, yang kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian, di mana pasal 4:1-9:9, secara konkret ditunjukkan “sundal” Israel dan pada pasal 9:10 – 11:11, di mana masa lampau disoroti. Dan bagian terakhir pada pasal 12-14 yang bertema :”Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir”.
Pasal 11 ini merupakan bagian penutup dari “jilid” kedua Kitab Hosea (Pasal 4-11), yang dibuka dengan kata “Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel” (4:1) dan diakhiri dengan “demikianlah firman TUHAN” (11:11).
Saudara-saudari yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, pasal 11 ini ditunjukkan bagaimana Tuhan selalu mengasihi bangsa Israel, tetapi respon dari bangsa itu selalu membuat Tuhan kecewa, mereka menyembah baal dan berhenti memuji Tuhan, sehingga Tuhan marah dalam ayat 5-6, tetapi karena kasihNya hati Tuhan tidak melampiaskan amarahNya itu dan dalam ayat 10 dikatakan bahwa orang Israel sungguh-sungguh akan bertobat: mereka akan mengikuti TUHAN dan meninggalkan berhala. Faktor utama pembaharuan itu adalah firman Allah yang menang: Ia akan mengaum seperti singa. Bukan lagi suara singa yang menerkam, melainkan suara yang memanggil kembali anaknya sambil mengejutkan semua orang yang menghalangi. Dan akhirnya anak-anak-Nya akan taat dan datang dengan gemetar. Bangsa Israel dalam hal ini digambarkan sebagai burung merpati. Mereka akan datang dengan gemetar seperti burung dari Mesir, burung dalam kitab suci sering digunakan untuk melambangkan kecepatan dan kerentanan. Gemetar menunjukkan rasa takut atau hormat, sementara Mesir merupakan tempat perbudakan atau penindasan bagi orang Israel.
Dan seperti burung merpati dari negeri Asyur. Asyur merupakan kekaisaran yang dominan pada masa Hosea, yang dikenal karena kekuatan militer dan kekejamannya. Hal ini begitu kontras tentang burung merpati yang merupakan symbol kepolosan dan perdamaian.
Dahulu mereka sesat jalan, kehilangan arah dan mencari pertolongan ke kanan dan ke kiri sebab sudah tidak berorientasi lagi kepada Yahwe, tetapi nanti Allah akan menangkap mereka lagi di dalam kasih-Nya dan membawa mereka pulang setelah penghukuman dalam keadaan baru dan murni serta disucikan, dan Tuhan akan membiarkan mereka lagi bertempat tinggal di negerinya sendiri. Penghukuman berupa pembuangan dari rumah TUHAN, ditarik kembali, hal ini menunjukkan pengasihan atas dia yang berdosa.
Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Ada dua hal yang ditekankan dalam ayat ini :
- Kasih Allah, yang sedang aktif di dalam sejarah umat-Nya, dan yang merupakan dasar pemilihan, perjanjian, pembebasan, pengangkatan sebagai anak dan pembimbingan oleh Allah. Tetapi kasih itu ditolak mentah-mentah.
- Kekudusan Allah, sehingga kasih-Nya yang ditolak itu tidak berubah menjadi murka untuk selama-lamanya, melainkan “berubah” menjadi kasih karunia. Tuhan tidak menghendaki kematian umat-Nya yang berdosa “Hati-Nya berbalik dalam diri-Nya. Ia bergumul dengan Israel, bahkan dengan diri-Nya sendiri. Belas kasihan Allah lebih kuat dari penghakiman-Nya.
Oleh karena itu, melalui ayat renungan kita hari ini kita diingatkan betapa besar kasih Allah terhadap setiap ciptaan-Nya, sekalipun dunia ini sering melupakan dan meninggalkan Tuhan, tetapi Dia tidak pernah melupakan kita karena KasihNya yang besar yang tidak tergoyahkan. Oleh karena itu, janganlah kita melupakan Tuhan, tetapi mari kita selalu memuji dan memuliakan Tuhan dalam kehidupan kita, hendaklah kita menjadi orang-orang yang setia serta menyadari segala sesuatu yang kita terima berasal dari Tuhan dan karena Kasih Setia-Nya maka kita boleh menerima setiap berkat dalam kehidupan kita. Tuhanlah perlindungan Kita. Amin.
- Doa Syafaat
- Bernyanyi dari KJ. No. 440:1+4
- Di badai topan dunia, tuhanlah perlindunganmu
Kendati goncang semesta, Tuhanlah perlindunganmu
Reff: Ya Yesus gunung batu di dunia, di dunia, di dunia
Ya Yesus gunung batu di dunia, tempat berlindung yang teguh.
- Ya Gunung Batu yang tetap, Engkaulah Perlindunganku
Di tiap waktu dan tempat Engkaulah Perlindunganku
Reff: Ya Yesus gunung batu di dunia, di dunia, di dunia
Ya Yesus gunung batu di dunia, tempat berlindung yang teguh.
- Doa Bapa Kami + O Berkati kami