• Tentang STB
    • Akademik
    • Visi dan Misi
    • Contact Us
  • Prodi S1
  • Unit
    • Struktur Tata Pamong STB HKBP
    • Ketua STB-HKBP
    • Wakil Ketua I
    • Wakil Ketua II
    • Wakil Ketua III
    • Kemitraan
    • Unit Penjaminan Mutu
    • UPPM
    • Laboratorium
    • Perpustakaan
  • Kepegawaian
    • Dosen
    • Tendik
  • Download
    • Formulir Penelitian
    • Formulir PKM
    • Formulir Pendaftaran SPMB TA 2025/2026
SEKOLAH TINGGI BIBELVROUW HKBP
  • Tentang STB
    • Akademik
    • Visi dan Misi
    • Contact Us
  • Prodi S1
  • Unit
    • Struktur Tata Pamong STB HKBP
    • Ketua STB-HKBP
    • Wakil Ketua I
    • Wakil Ketua II
    • Wakil Ketua III
    • Kemitraan
    • Unit Penjaminan Mutu
    • UPPM
    • Laboratorium
    • Perpustakaan
  • Kepegawaian
    • Dosen
    • Tendik
  • Download
    • Formulir Penelitian
    • Formulir PKM
    • Formulir Pendaftaran SPMB TA 2025/2026

Renungan

  • Home
  • Renungan
  • Renungan Pagi, Senin, 25 Agustus 2025

Renungan Pagi, Senin, 25 Agustus 2025

  • Date August 25, 2025

Morning Devotion In STB HKBP On Monday, 25 August 2025.

The Songs:

Song 1. Worship & Prayer: No. 55: 1-2.

Song 2. Worship & Prayer: No. 63: 1+3.

Text for Morning Reading: Job. 12: 1-25

 

TEXT SERMON. 1 Corintians 3: 11:

No one can lay any foundation other than the one already laid, which is Jesus Christ.

“Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” (1 Kor. 3:11)

Introduction

Brothers and sisters, in the name of JesusChrist! Have you ever noticed a tall building or skyscraper? The taller the building, the deeper and stronger the foundation must be embedded. If the foundation is weak, no matter how beautiful the architect’s design, sooner or later the building will collapse

Saudara-saudari mahasiswa  dan bapak Ibu yang dikasihi Kristus! Pernahkah saudara memperhatikan sebuah bangunan tinggi atau gedung pencakar langit? Semakin tinggi bangunan itu, semakin dalam dan kuat fondasinya harus ditanamkan. Kalau fondasinya rapuh, tidak peduli betapa indah desain arsiteknya, cepat atau lambat bangunan itu akan roboh.

Student life is a building period. We are building our identity, dreams, future, even the foundation of our family and career. The question is: what kind of foundation do we build?

Hidup mahasiswa adalah masa membangun. Kita sedang membangun jati diri, cita-cita, masa depan, bahkan fondasi keluarga dan karier. Persoalannya: fondasi seperti apa yang kita bangun?

 

          Some illustration of Student Life (Real Crisis)

  1. There is a new student, who is far from her parents. She diligently participates in campus activities, she is active in organizations, and always looks cheerful. But behind her smile, she felt empty. She asked to her selft: “Who am I really? Am I worth enough without achievements or popularity?” That’s called an identity crisis.

Ilustrasi Kehidupan Mahasiswa (Krisis Nyata)

  1. Ada seorang mahasiswa baru, yang jauh dari orang tua. Ia rajin ikut kegiatan kampus, aktif di organisasi, dan selalu terlihat ceria. Tetapi di balik senyumnya, ia merasa hampa. Ia bertanya pada dirinya sendiri: “Siapa saya sebenarnya? Apakah saya cukup berharga tanpa prestasi atau popularitas?” Itu namanya krisis identitas.

 

  1. There is a student who have tried hard to study, but the test scores do not meet expectations. She felt like a failure, inferior, even hopeless. And she said to her selft: “Maybe I don’t belong here.” That’s called a failure crisis.

 

  1. Ada mahasiswa yang sudah berusaha keras, tapi nilai ujian tidak sesuai harapan. Ia merasa gagal, minder, bahkan putus asa. Ia berkata: “Mungkin saya tidak pantas ada di sini.” Itu namanya krisis kegagalan.
  2. There is also a student who is chased by assignment, practical reports, presentations, theses, plus family economic pressure, finances often arrive late. Stress builds up, prayer feels heavy. That’s called a life stress crisis.

 

  1. Ada pula mahasiswa yang dikejar tugas, laporan praktikum, presentasi, skripsi, ditambah tekanan ekonomi keluarga, keuangan sering datang terlambat. Stres menumpuk, doa pun terasa berat. Itu namanya krisis tekanan hidup.

            Dear brothers and Sisters in the name of Jesus Christ!

A large building will never survive if its foundation is weak. Likewise for us as Christians, as students of theology: no matter how smart, how rich, how popular, if the foundation is wrong, sooner or later life will collapse.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!

Bangunan yang besar tidak akan pernah bertahan jika fondasinya rapuh. Demikian pula kita sebagai orang Kristen, sebagai mahasiswa teologi: secerdas apapun, sekaya apapun, sepopuler apapun, kalau fondasinya salah, cepat atau lambat hidup itu akan runtuh.

 

Paul said: “No one can lay any other foundation than the one already laid, which is Jesus Christ.”

The basis is not Cumulative Achievement Index, not position, not relationships, not money. Or we often hear in the philosophy of the Batak people who say; Hamoraon, hagabeon hasangapon. This means: if Batak people have these three things, their life will be solid or perfect. The things we mention are all good. But they cannot be the main basis.

Paulus berkata: “Tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.”

  • Dasar itu bukan IPK, bukan jabatan, bukan relasi, bukan uang. Atau dapat kita bandingkan juga dengan falsafah orang Batak yang mengatakan; Hamoraon, hagabeon hasangapon. Hal ini memberi arti: jika orang Batak memiliki ketiga hal tersebut maka kokoh atau sempurnalah hidupnya.

 

Hal yang kita sebut-sebut ini semuanya adalah baik.Tapi tidak bisa hal itu jadi dasar utama.

– Only Jesus Christ is solid, because He is unchanging truth, endless love, and hope that transcends death.

 

  • Hanya Yesus Kristuslah yang kokoh, karena Dia adalah kebenaran yang tidak berubah, kasih yang tidak berkesudahan, dan pengharapan yang melampaui kematian.

 

Many people, students build their lives on “false foundations”:

– There are those who only chase grades for status, but lose integrity. (Honesty, strong character).

– There are those who only pursue their existence on social media, but feel empty inside.

– There are those who only focus on money or connections, but are vulnerable to moral pressure.

All of this is like building a house on sand.

Banyak orang, banyak mahasiswa membangun hidup di atas “fondasi yang semu”:

  • Ada yang hanya mengejar nilai demi status, tapi kehilangan integritas. (Kejujuran, karakter kuat).
  • Ada yang hanya mengejar eksistensi di media sosial, tapi merasa kosong di dalam.
  • Ada yang hanya berfokus pada uang atau koneksi, tapi rapuh menghadapi tekanan moral.

Semua itu ibarat membangun rumah di atas pasir.

Dear brothers and Sisters in the name of Jesus Chris!

What does it mean to build a foundation on Christ?:

  1. Build Character in Christ.

    Education is not only about the brain, but also the

    heart. Integrity, honesty, hard work, and humility

    must be supported by Christ.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus dan seluruh para mahasiswa STB. Apa artinya membangun dasar di atas Kristus?. Membangun dasar di atas Kristus adalah:

  1. Bangun Karakter dalam Kristus.
    Pendidikan bukan hanya soal otak, tapi juga hati. Integritas, kejujuran, kerja keras, dan kerendahan hati harus ditopang oleh Kristus.

 

  1. Use Knowledge for the Glory of God.

    Study not just to graduate, but to serve. What’s the    

    use the high value of Cumulative Achievement Index,  if life is used to oppress or deceive? Science must be a means of love and  truth.

  1. Gunakan Ilmu untuk Kemuliaan Allah.
    Belajarlah bukan sekadar untuk lulus, tapi untuk melayani. Apa gunanya IPK 4.0 kalau hidup dipakai untuk menindas atau menipu? Ilmu harus jadi sarana kasih dan kebenaran.
  2. Stay Rooted in the Word.

    The college schedule is starting to get busy, plus   

     assignments are starting to pile up, routine tasks

     in the dormitory are starting to feel heavy, but

     don’t let your relationship with Christ disappear.

     Prayer, reflection, and fellowship are ways to

     strengthen the foundation.

  1. Tetap Berakar dalam Firman.
    Jadwal kuliah sudah mulai padat, ditambah tugas juga mulai menumpuk, tugas-tugas rutinitas di asrama mulai terasa berat, tapi jangan biarkan relasi dengan Kristus hilang. Doa, renungan, dan persekutuan adalah cara memperkokoh fondasi.
  2. Ready to Face a Crisis.

    Our life in this world, student life in the dormitory

    and on campus is not free from pressure: failing

    exams, breaking up relationships with certain

    people, family problems, even moral temptations

    when we want to try to leave our bad habits while

    in the our own home, or before we became students at  this STB.

    But if the foundation is Christ, we will not easily

    collapse.

  1. Siap Menghadapi Krisis.
    Hidup kita di dunia ini, hidup mahasiswa di asrama dan di kampus tidak lepas dari tekanan: gagal ujian, putus hubungan dengan orang-orang tertenru, masalah keluarga, bahkan godaan moral di saat kita mau berusaha meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk kita semasih di kampung atau sebelum kita menjadi mahasiswa di STB ini. Tapi kalau fondasinya Kristus, kita tidak akan mudah roboh.

Dear Brothers and Sisters in the the Lord Jesus Christ.

Let’s think about it: what foundation are we building on? Are we just busy building achievements, popularity, and wealth?, or are we truly rooted in Christ?

Jesus said, a wise man is one who builds a house on a rock (Matthew 7: 24-27: Luke 6: 47-49. Paul emphasized that the rock is Christ.

So, let’s put all our lives, dreams, aspirations and future on that foundation.

Because the true foundation is not what we achieve, but who sustains us – namely Jesus Christ.

Amen

 

Bapak dan ibu, saudari mahasiswa yang dikasihi Tuhan Yesus

Mari kita renungkan: fondasi apa yang sedang kita bangun? Apakah kita hanya sibuk membangun prestasi, popularitas, dan harta?, ataukah kita sungguh berakar di dalam Kristus?

Yesus berkata, orang bijak adalah orang yang membangun rumah di atas batu (Matius7: 24-27: Lukas 6: 47-49. Paulus menegaskan, batu itu adalah Kristus. Maka, mari kita menaruh seluruh hidup, mimpi, impian, dan masa depan kita di atas dasar itu.

Karena dasar yang benar bukanlah apa yang kita capai, tetapi siapa yang menopang kita – yaitu Yesus Kristus. Amin

 

Oleh Dosen STB HKBP
Bvr. Roslinda Sihombing, S.Pd., M.Si.

  • Share:
author avatar
stbibelvrouw

Previous post

Renungan Pagi STB HKBP, Senin 11 Agustus 2025
August 25, 2025

You may also like

pak romeo
Renungan Pagi Senin, 04 Agustus 2025
4 August, 2025
images
Renungan Senin, 28 Juli 2025
28 July, 2025
images
Renungan Pagi (Senin, 26 Mei 2025)
26 May, 2025

Leave A Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact Us

SEKOLAH TINGGI BIBELVROUW HKBP

Jln. Partahan Bosi Hutapea No. 1 Laguboti 22381
Toba Samosir-Sumatera Utara-Indonesia
Email:stb.hkbp
Telp.0632-331502

Official Site by Webmaster @ Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP.