Renungan 08 November 2021, 1 Yohanes 2 : 23.
Renungan Pagi STB HKBP, Senin, tanggal 8 November 2021
- Bernyanyi KJ. No. 2 : 1 – 2
- Bacaan pagi : Kejadian 24 : 1 – 10
- Renungan: 1 Yohanes 2 : 23 : Sebab barang siapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barang siapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, orang yang paling awal mengutip isi surat 1 Yohanes ini dalam tulisannya adalah bapa Gereja Polycarpus, seorang Uskup dari Smirna kira-kira tahun 69-155 sesudah masehi, yang merupakan salah satu murid dari Yohanes sendiri. Dalam pengantar 1 Yohanes jelas tertulis bahwa ada petunjuk yang mengatakan penulis adalah seorang saksi mata kehidupan Yesus. Ia mengatakan: hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya (1:2-3). Ada bukti bahwa ia pernah bersama-sama dengan Kristus.
Faktor utama penulisan surat ini adalah untuk melawan ajaran sesat yang berkembang pada masa itu, yaitu ajaran gnostik yang mengatakan bahwa inkarnasi Allah itu tidak masuk akal, Yesus itu tidak seratus persen manusia dan tidak seratus persen Allah. Inkarnasi itu tidak nyata, Yesus hanya seakan-akan mengambil rupa manusia. Pada hakikatnya ke-Ilahi-an Yesus tidak mungkin dapat bersatu dengan ke-Manusiaan-Nya yang fana. Hal ilahi tidak bisa bersatu padu dengan kedagingan. Roh itu baik, tetapi tubuh adalah jahat. Mereka juga menolak dan menyangkal bahwa Yesus yang mati di salib itu sebagai Juruselamat. Ajaran ini berusaha untuk merongrong ketahanan iman umat Kristen pada saat itu.
Dalam situasi merebaknya keinginan untuk merusak iman dan kekristenan pada masa itu perlu ada upaya untuk menangkal bahaya yang sedang mengancam dengan cara menampilkan kekristenan yang benar. Rasul Yohanes mengetahui bahwa Gereja benar-benar dalam periode kritis. Jadi kalau ajaran sesat ini dibiarkan begitu saja, akan berbahaya bagi iman jemaat; karena itu Yohanes memberikan traktat untuk mengingatkan orang-orang beriman akan keseriusan bahaya yang mereka hadapi.
Yohanes melakukan pendekatan positif dengan menampilkan gambaran kehidupan Kristen yang benar dan mencela kekeliruan ajaran sesat itu. Menunjukkan kebenaran merupakan jawaban terbaik untuk menghadapi ajaran sesat.. Dalam konteks bernegarapun, kalau ada ajaran yang muncul atau tindakan-tindakan yang menyesatkan keutuhan bangsa ini dengan cara untuk mengubah tatanan dan ideologi Negara kita, harus segera diambil tindakan dan sesegera mungkin ditumpas. Misalnya, mengganti Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negara Islam Indonesia, ada yang anti Pancasila, ada yang anti NKRI, anti Bhineka Tunggal Ika, dan lain sebagainya ini harus tegas ditolak, karena ideologi Negara kita sudah final dalam rangka menjaga keutuhan bangsa kita. Kita memiliki tugas dan tanggungjawab untuk membantu pemerintah di bawah kepemimpinan bapak Presiden Joko Widodo dan jajarannya dalam menegakkan itu. Ada saja orang dan sebagian kelompok yang sinis dengan tatanan Negara kita, sehingga memunculkan sikap dan tindakan yang radikal, dan ini tidak boleh dibiarkan tumbuh di bumi Indonesia.
Saudara yang dikasihi Tuhan, secara positif Yohanes menyatakan peran Kristus dalam seluruh rangkaian karya penyelamatan Allah dan bagaimana orang-orang beriman dapat bersekutu dengan Dia dan dengan Allah Bapa. Sejak Gereja mula-mula, salah satu pengakuan yang terpenting adalah Yesus sebagai anak Allah. Ini merupakan pengakuan mendasar yang mempengaruhi seluruh konsep pemahaman orang Kristen. Yohanes memberikan pengakuan yang tegas kepada umat Kristen bahwa siapa yang menyangkal Yesus sebagai Anak Allah berarti juga menyangkal bapa. Pengakuan itu sangat penting bagi umat Tuhan dan dari Dia kita bisa belajar merendahkan hati sebagaimana Yesus mengosongkan diriNya sampai mati di kayu salib demi penyelamatan manusia dari keberdosaannya. Orang Kristen harus sungguh-sungguh mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang kudus.Dia berasal dari allah, maka seluruh pekerjaan dan Firman Allah yang Dia sampaikan berasal dari Allah. Dia juga sebagai Penyata Allah Bapa yang pada hakikatnya Allah tidak kelihatan, maka manusia dapat mengenalNya melalui diri Yesus yang menyampaikan FirmanNya, menyatakan kehendakNya dan melakukan pekerjaanNya. Tidak sedikit orang yang sinis dengan keberadaan kita sebagai Kristen. Menghadapi hal yang demikian, iman kita jangan goyah. Ada satu keyakinan yang pasti yang kita temukan dalam diri Yesus yaitu keselamatan kekal. Dengan iman yang kokoh, kita dapat waspada dan tidak memberikan diri untuk disesatkan oleh orang dengan cara yang salah. Amin.
- Doa Syafaat
- Bernyanyi KJ. No. 329 : 1 – 2
- Doa Bapa Kami
Sumber; Bvr. Darna Situmorang, M.Pd.K