Renungan Senin, 11 November 2024
- Bernyanyi Kj No.454 : 1-2
- Ayat Bacaan : Ester 2: 19-23
- Khotbah :
PeringatanTentang Pelbagai Keburukan!
Kecaman Tentang Pelbagai Ketidakadilan! ( TB 2)
Yesaya 5 : 21
Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!
Sungguh celaka orang yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar! ( TB 2)
Marjea ma jolma angka na bisuk dibagasan rohana, jala marroha ibana diparbaga rohana.
Saudara terkasih dalam Yesus Kristus.
Sebagai orang yang sudah dewasa dari usia tentu kita semua tahu membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Apa yang harus dilakukan dan yang tidak harus dilakukan. Akan tetapi terkadang usia dewasa tidaklah mutlak menjadi tolok ukur untuk berbuat dan bertindak serta memutuskan hal yang baik dan benar. Karena apa? Karena tindakan yang jahat, Perbuatan yang salah, perbuatan buruk , justru lebih sering dilakukan oleh orang orang yang sudah dewasa. Sadar atau tidak sadar tindakan atau perbuatan itu bisa mendatang celaka dan mencelakan, baik bagi orang lain atau diri sendiri. Dalam nats renungan kita pagi ini perikopnya” diberi Judul Peringatan/ kecaman tentang pelbagai keburukan/ketidakadilan. Artinya ada hal hal buruk atau perbuatan perbuatan yang tidak baik yang dilakukan oleh bangsa Israel yang mendapat peringatan dari Nabi Yesaya.
Saudara terkasih dalam Kristus Yesus, jika kita baca mulai dari ayat 8 – 21 maka kita dapat melihat ada tindakan kejahatan yang dilakukan oleh bangsa Israel, mereka menyerobot dan menjarah rumah rumah, mabukmabukan, berdusta, memutarbalikkan kebenaran ( yang benar dianggap salah dan yang salah dianggap benar), mereka menganggap diri mereka adalah orang orang yang bijaksana, orang- orang yang menganggap diri lebih pintar dari siapapun, orang – orang yang menganggap diri lebih hebat. Sehingga nabi Yesaya bersuara dengan lantang: Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!
Saudara terkasih dalam Yesus Kristus,Situasi dan kondisi bangsa israel yang mendapat peringatan keras dari Nabi Yesaya, pada hari ini Firman Tuhan juga sampai kepada kita dan mengingatkan kita, barangkali kitapun pernah berada ataupun sedang berada disituasi yang sama, Jangan-jangan kitapun telah melakukan hal yang serupa yaitu melakukan pelbagai hal keburukan dan ketidakadilan yang mendatangkan celaka bagi orang lain dan diri kita sendiri! Kata Celaka menurut KBBI memiliki arti” mengalami kesulitan, kemalangan, kesusahan, dan sebagainya. Kata celaka juga dapat digunakan sebagai kata seru untuk menyatakan perasaan tidak senang atau kecewa. misalnya: : aduh celakalah aku …tidak saya kerjakan tugas mata kuliah padahal hari ini dikumpul, Gawat sial hari ini kelompok kami tidak ada persiapan presentasi, Bisa celaka ini pastilah kena sanksi dari Ibu asrama tidak rapi tadi pakaian dan kamar asrama, senang kali kurasa si anu ketahuan ngopek saat ujian, dan lain sebagainya
Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, jangan buat dirimu celaka, (bahasa sekarang jangan iya dek iya) STOP mendatangkan celaka dan mencelakai! Firman Tuhan dengan sangat tegas berkata bahwa siapapun yang menyombobgkan diri, siapapun yang menyombongkan kepintarannya,di katakan ” Celaka”! maka jangan pernah menyombongkan kelebihan dan kepintaran yang ada pada dirimu! Bila engkau pintar, bila engkau memiliki talenta, bila engkau memiliki kelebihan dan kemampuan dari orang lain, jikapun engkau adalah orang yang pintar secara akademis, bahkan engkau memiliki nilai diatas rata -rata maka, jangan pernah menjadi sombong karena hal itu, Namun apa yang harus kita lakukan agar kita tidak celaka?
Saudara saudara terkasih dalam Kristus dalam kitab Amsal 14:16 dikatakan “Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal bertindak sesuka hati dan merasa aman”. Dengan penuh hikmat dan kebijaksanaan serta dengan kerendahan hati mari kita tunduk dihadapan Tuhan:
* Berhati-hati dalam bertindak
* Jangan kompromi dengan kejahatan, seperti ayat bacaan kita tadi dalam Kitab Ester namun kita harus menjauhkan diri dari berbagai bentuk kejahatan !
* Perhatikanlah nasehat, didikan, baik dari lingkungan keluarga maupun masyarakat
*Bersikaplah Rendah hati dan biarkan orang lain mengenal pribadimu memiliki sikap yang bijaksana melalui perkataan, tindakan dan perbuatan.
* Sanggup menjadi saksi untuk menyatakan kehendak Tuhan lewat pengetahuan yang kita miliki, mempergunakan kepintaran yang adalah anugerah Tuhan hanya untuk menegakkan keadilan, menghadirkan kebaikan, menghadirkan kasih, menjadi saluran berkat bagi lingkungan dimanapun kita berada dan setialah memberitakan kebenaran dan keadilan bagi dunia ini. Amin
- Doa Syafaat
- Bernyanyi Kj: 450: 1+3
- Doa Penutup
Oleh “Diak. Susi Eve A Simanjuntak”