Renungan 17 Oktober 2022, Titus 3:15
Titus 3:5
Bapak, ibu, saudara terkasih dalam Kristus Yesus!
Sebelum kita masuk pada renungan ini, saya ingin bertanya kepada kita disini. Dalam kehidupan yang telah kita jalani pastinya sudah pernah melakukan perbuatan-perbuatan ataupun pekerjaan-pekerjaan baik. Namun, apakah perbuatan baik yang kita lakukan supaya kita diselamatkan? Atau perbuatan baik kita lakukan semata-mata kita telah diselamatkan?
Pada umumnya prinsip orang banyak di dunia ini bahwa kunci untuk mendapatkan keselamatan adalah banyak melakukan amal kebaikan. Namun Alkitab menyatakan bahwa kebajikan atau perbuatan baik yang dilakukan oleh orang berdosa adalah seperti kain kotor (Yes. 64:6).
Jika kita membaca dari ayat 1-8 sepertinya ini adalah pesan Paulus yang menegaskan supaya Titus mengajar dan mengingatkan kembali jemaat di Kreta, bahwa harus tetap ingat untuk tunduk dan taat kepada pemerintah serta siap melakukan pekerjaan yang baik dan bukan pekerjaan yang jahat. “sebab dahulu kita juga demikian, tetapi kemurahan Allah menyelamatkan kita”. Lalu perbuatan yang bagaimana yang ditekankan oleh Paulus kepada Titus dan kepada kita hari ini? Mari kita lihat dalam ayat ini.
Saudara terkasih dalam Yesus, seperti yang telah kita ketahui Surat Titus ini sama seperti surat 1 dan 2 Timotius yang merupakan surat pastoral Paulus yang ditujukan kepada seseorang bukan kepada jemaat, yaitu kepada rekan misinya Titus. Dalam suratnya, Paulus memerintahkan untuk menunjuk para pemimpin jemaat Kreta untuk mendisiplinkan mereka yang mengajar doktin palsu. Surat Titus juga berisi petunjuk-petunjuk cara bagaimana menata hidup jemaat dan menanggulangi ajaran sesat, serta menunjuk cara bagaimana ia harus membina kehidupan jemaat sehingga terlihatlah keadaan hidup orang Kristen sebelum dan sesudah diperbarui oleh Kristus (ay. 3-7).
Selain itu bapak-ibu, surat Titus dimaksudkan lagi untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah. Ia menasihatkan agar umat sehat dalam iman. Ajaran sesat diikuti oleh perbuatan jahat, iman yang sehat membuat hidup berbuah lebat. Sehubung dengan itu saudara terkasih, secara khusus pasal 3 Paulus meyakinkan Titus dan orang percaya bahwa kemurahan Allah sudah nyata dan keselamatan telah terjadi (ay. 4). Ia menyebut permandian kelahiran kembali dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus (ay. 5).
Keselamatan dan kemurahan Allah itu diterima melalui permandian kelahiran kembali. Yang dimaksud dengan permandian kelahiran kembali disini adalah Baptisan. Sebagaimana kita ketahui bahwa baptisan melambangkan dikuburnya manusia lama dan bangkitnya manusia baru bersama-sama dengan Kristus (Rm. 6:3-9). Dalam gereja Reformasi menekankan bahwa makna baptisan adalah sebagai masuknya yang dibaptis itu menjadi anggota keluarga Allah. Dari hal ini yang perlu mendapat perhatian dalam kaitannya keberadaan kita yang sudah dibaptis dan menjadi anggota keluarga Allah dan kita dilayakkan oleh anugerah-Nya. Maka dengan kita telah dipanggil menjadi anggota keluarga Allah, kita hendaknya menyesuaikan diri kepada kehendak Allah. Kemudian jikalau kita membaca nats hari ini ada tokoh yang sangat berperan dan bekerja dalam pembaharuan tersebut, yaitu Roh Kudus. Pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus adalah membaharui orang percaya agar tumbuh dalam iman danmampu meninggalkan hidup yang lama. Sehingga kesetiaannya dan ketaatannya kepada Tuhan dari persekutuan dan pebuatannya berakar dalam kasih.
Saudara terkasih dalam Kristus Yesus, dari teks ini dan dengan penjelasan diatas, sungguh sangat enak, sangat senang, bahagia dan sangat mudah untuk seorang Kristen, anak Allah. Kesan dari teks ini jika kita baca sepintas, Tuhan telah melakukan semuanya dan manusia tinggal diam dan menerima bahwa dirinya telah dikaruniai keselamatan. Kemurahan Allah, kasihNya yang menyelamatkan dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Kita manusia seakan tidak perlu lagi berbuat apa-apa. Apalagi setelah dikatakan disini “Bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan yang menyelamatkan kita”. Lalu perbuatan baik apa yang ditegaskan Paulus seperti pertanyaan yang saya sampaikan diatas. Hal ini dapat kita lihat pada ayat 8b “…agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik”, dilanjutkan lagi dalam ayat 8c “Itulah yang baik dan berguna bagi manusia”.
Saudara terkasih dalam Yesus, benar dan sudah terjadi bahwa penyelamatan Allah adalah sudah nyata karena kemurahanNya dan kita sudah dibaharui oleh Roh Kudus. Tetapi kita dan orang-orang yang sudah diselamatkan oleh anugerah Allah terpanggil untuk melakukan pekerjaan baik, termasuk pembaharuan ranah kehidupan. Kita harus memiliki sikap hidup yang mempraktikkan buah roh dalam Galatia 5:22-23. Sebab perbuatan baik bukanlah sarana utama untuk mendapatkan keselamatan, tetapi merupakan buah dari keselamatan.
Untuk itu bapak-ibu, saudara terkasih. Jika kita mengimani bahwa kita diselamatkan dan dibaharui marilah kita buktikan dari perbuatan-perbuatan baik kita. Sebab bukti bahwa hidup kita berbuah adalah melalui perbuatan baik itu. Sebanyak apapun amal dan kebaikan yang kita lakukan jika tidak disertai dengan iman, karena iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2:26). Maka dari itu, marilah kita hidup dalam kasih dan kebajikan oleh iman. Amin.
Sumber: Desi Lestari Hutagaol, S.Ag.