Ibadah Pagi, Senin, 12 Agustus 2024
TERANG YANG TIDAK BISA DIPADAMKAN
Yohanes 1:5 (TB 2)
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya.
Bayangkanlah sebuah ruangan sempit yang gelap gulita.
Tiba-tiba, ada seseorang yang masuk dengan membawa nyala api lilin. Apa yang terjadi? Tentu saja, ruangan itu langsung menjadi terang! Kegelapan menjadi sirna.
Apakah terang yang dimaksudkan oleh rasul Yohanes ini sama seperti sebuah terang dari lilin yang menyala? Tentu tidak. Oh ya, seperti sekarang ini, viral kembali hashtag di medsos; menyala abangku, menyala kakakku, dan menyala sebutan yang lainnya š kata menyala yang berarti bersinar, rasa kagum. Saya telusuri di internet hashtag tersebut bermula dari sebuah video di Tiktok pemilik akun mamangwinner pada tahun 2021, sebagai ekpresi kekaguman kepada atlet idolanya.
Terang yang dimaksudkan rasul Yohanes berbeda dengan terangnya sebuah lilin yang menyala walau keberadaan lilin yang menyala itu dapat menjelaskan secara sederhana arti kehadiran terang di tempat yang gelap (secara fisik).
Rasul Yohanes, merujuk Terang itu adalah Yesus Kristus. Ia datang ke dunia ini sebagai Terang. Kenapa harus sebagai Terang? Tentunya karena kondisi atau tempat yang Yesus datangi berada di dalam gelap. Di dalam pengertian Alkitab, konsep “gelap” dan “terang” sering kali digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan bahwa:
Terang sebagai simbol keselamatan, kebaikan, keadilan, kebenaran, kemuliaan Allah, kehadiran Allah, manusia baru, anak-anak terang, yakni hal-hal yang berkenan kepada Tuhan (lih. Mat. 5:14-16, Ef. 5:8-10, Yoh. 8:12, 3:17, 1 Tes. 5:5, Mat. 5:14, Mzm. 37:6; 109:105).
Gelap sebagai simbol dari dosa, kebodohan, kejahatan, amarah, perselisihan, ketidakadilan, mengeraskan hati, iri hati, dusta, perkataan kotor, fitnah, anak-anak gelap, hidup yang terpisah dari Allah (lih. Ef. 4: 25-3, Rm. 13:13, 1 Yoh. 1:6).
Bagaimana hubungan keduanya, antara gelap dan terang? Nats hari ini menegaskan bahwa Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya.
Yohanes 8:12, Yesus berkata lagi kepada mereka: “Akulah terang dunia. Siapa yang mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan.ā
Yohanes 12: 46, Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku jangan tinggal di dalam kegelapan.
Umat yang dikasihi Allah, saya terbantu memahami pengertian gelap dan terang saat berefleksi pada pengalaman pelayanan saya di Panti Karya Hephata HKBP. Hidup bersama adik-adik yang tidak dapat melihat membuat saya sadar bahwa mereka tidak mengetahui apa itu terang secara fisik, karena yang mereka alami hanyalah gelap (bayangan sinar/terang). Namun, dalam konteks ini, terang memiliki makna yang berbeda. Meskipun mereka tidak dapat melihat dunia ini dengan mata fisik, mereka mampu melihatnya dengan terang melalui kekayaan batiniah dan rohani mereka.
Tentu kita pernah mengalami hal-hal yang gelap dalam arti teologi, bukan sekadar berada di ruangan yang gelap. Mungkin kita pernah hidup dalam kegelapan. Untuk itu, saya katakan, segeralah bertobat! Atau mungkin kita diperhadapkan pada situasi yang gelapāseolah-olah tanpa harapanāseperti masalah di pekerjaan, konflik di keluarga, di asrama, atau di kampus. Kegelapan bisa datang dalam berbagai bentuk, dan seringkali kita merasa terjebak di dalamnya. Terlalu lama menantikan terang itu hadir, kita mungkin tergiring pada pertanyaan, ‘Benarkah terang itu tidak bisa dipadamkan? Mengapa tidak muncul-muncul? Di mana terang itu?
Di sinilah orang percaya menghadapi pertanyaan-pertanyaan dialektis:
- Jika terang adalah kekuatan yang tak terpadamkan, apakah eksistensi gelap sepenuhnya hilang ataukah hanya tertutupi?
- Jika terang (kebenaran dan kehadiran Allah) adalah sesuatu yang tak terpadamkan, mengapa masih ada kejahatan dan dosa (gelap) di dunia?
Melalui dialektika ini, kita dapat memperdalam pemahaman tentang bagaimana konsep terang dan gelap.
“Dan kita harus ingat, Yohanes mengatakan bahwa kegelapan tidak menguasai Terang. Ini berarti, seberapa pun gelapnya keadaan yang kita alami, Terang Kristus tetap bersinar. Terang ini, yang tak bisa dipadamkan, adalah simbol dari kebenaran dan kasih Tuhan yang abadi. Meskipun dunia ini masih jatuh dan ketegangan antara terang dan gelap, tetap ada, pada akhirnya kebenaran dan kasih Tuhan akan mengalahkan kegelapan.”
Yesus adalah terang yang hadir di dunia yang gelap: kegelapan dunia ini tidak bisa memadamkan terang-Nya.
Tugas orang percaya adalah tetap terkoneksi pada sang Terang, agar tetap menyala, dan menyalakan terang di sekeliling kita. Ingatlah, kegelapan mungkin datang, tapi kegelapan itu tidak pernah bisa menguasai Terang Yesus Kristus (Yohanes 1:7). Amin
OlehĀ “Pdt. Jetti Lisantri Samosir, M.Th.”